Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Binte Biluhuta, Sup Khas Gorontalo yang Mempersatukan 2 Kerajaan yang Bertikai di Masa Lalu

Kompas.com - 17/07/2021, 08:18 WIB
Rachmawati

Editor

Secara filosofi, pipilan jagung yang tercerai-berai dari bonggolnya akibat bertikai lalu dipersatukan dalam hidangan penuh kenikmatan.

Sejatinya, di dalam semangkuk binte biluhuta cukup berkelindan aneka rasa. Ada pedas, asam, dan manis.

Semua bersumber dari pertempuran berbagai bumbu dalam proses pembuatan kuahnya.

Gunakan jagung pulut

Selain rempah seperti merica dan cabai untuk menciptakan rasa pedas, ada jeruk nipis agar hadir rasa asam. Lalu di mana rasa manis itu muncul? Ya tentu saja dari rasa jagung yang kita makan.

Oh iya, jangan salah, jenis jagung untuk binte biluhuta bukan seperti yang biasa kita lihat, berwarna kuning oranye.

Jenis tanaman keluarga serealia yang umumnya dipakai untuk binte biluhuta namanya jagung pulut, varietas asli Gorontalo. Tekstur pipilan putih serta rasanya gurih kenyal. Jagung sebaiknya sudah direbus dulu agar lebih empuk, sebelum dipertemukan di mangkuk dengan kuah siramnya.

Seperti juga sup, membuat kuah binte biluhuta tergolong mudah.

Baca juga: Mencicipi Nasi Buk, Kuliner Khas Madura yang Berkembang di Kota Malang

Siapkan bumbu tambahan seperti bawang merah, bawang putih, garam, kelapa parut, daun kemangi, tomat potong, dan bawang goreng.

Tambahkan juga dengan ikan cakalang atau udang sebagai topping sekaligus penambah semangat makan. Mula-mula rebus air secukupnya dalam wadah hingga mendidih, kemudian masukkan irisan bawang merah, bawang putih, irisan cabai, dan garam.

Dilanjutkan memasukkan cakalang bersama udang disusul beberapa saat kemudian daun kemangi, tomat potong, perasan jeruk nipis, dan kelapa parut. Sensasi bau harum pun langsung menyergap.

Jangan terlena, jika kuah sudah matang segera matikan kompornya dan siap-siap ke langkah berikutnya.

Baca juga: Mencicipi Nasi Kentut Khas Medan, Berbahan Daun Sembukan yang Kaya Manfaat

Siapkan jagung rebus yang sudah dipipil di mangkuk untuk menyambut tamu agung, kuah biluhuta.

Dalam kondisi hangat, segeralah siram mangkuk berisi para pipilan jagung bertikai dan tercerai berai untuk segera dipersatukan bersama siraman kuah. Jika sudah, kita masuk ke langkah terakhir, taburkan bawang goreng ke dalam lautan binte biluhuta siap santap.

Harumnya bau bawang goreng tentu saja menjadi semacam kode supaya kita tidak boleh berlama-lama membiarkan kuliner yang sudah ditetapkan pemerintah sebagai warisan budaya tak benda nasional pada 2016 dengan nomor registrasi 201600426 itu.

Baca juga: Mencicipi Es Kapal, Minuman Khas Solo yang Populer sejak 1950

Bersegeralah menggerakkan alat-alat makan kita agar bisa cepat menjajal kuliner sedap ini.

Di Gorontalo, masakan enak ini sangat mudah ditemui dan semangkuknya dapat ditebus seharga paling mahal Rp7.000 per porsi.

Jika mampir ke Bumi Serambi Madinah, jangan lupa ya cicipi sup pemersatu idola warga Gorontalo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com