Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Teror Ketok Pintu Tengah Malam, dari Tetangga Iseng hingga Video Diedit agar Dramatis

Kompas.com - 17/07/2021, 06:46 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sebuah video yang merekam teror ketok pintu tengah malam, viral di media sosial. Disebutkan, video tersebut direkam di Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Dalam video yang beredar, pemilik rumah yang ketakutan langsung membaca ayat suci sambil merekam suara ketokan dari balik pintu.

Tak sedikit warganet yang menyebut, suara tersebut berkaitan dengan hantu.

Baca juga: Terungkap, Ini Cerita di Balik Video Viral Teror Ketok Pintu Tengah Malam di Malang

Tetangga iseng dan video diedit

Polisi pun menyelidikan video tersebut. Ternyata video tersebut direkam oleh R alias S yang tinggal di Desa Tawangrejeni, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.

Menurut Kepala Urusan Sub Bagian Humas Polres Malang Ipda Andi Agung, R telah mengklarifikasi video tersebut.

Ia menyatakan jika video tersebut hoaks karena video tersebut dibuat lalu diedit hingga viral di media sosial.

Baca juga: Viral, Video Teror Ketok Pintu Tengah Malam di Malang, Ini Faktanya

"Jadi itu bukan hantu, itu hoaks, karena editan dari orang yang mengambil video tadi," kata Ipda Andi Agung saat dikonfirmasi, Jumat (16/7/2021).

Ipda Andi kemudian menceritakan awal dari beredarnya video tersebut. Menurut pegakuan R pada polisi selama tiga malam berturut-turut, memang ada suara ketokan pintu dari pintu rumahnya.

Ia mengakui jika suara ketokan tersebut bukan sesuatu yang misterius. Namun ia meduga ada tetangganya yang iseng mengetok pintu, karena suaminya memiliki ketakutan yang berlebih pada hantu.

R kemudian membuat video mengenai suara ketokan tersebut dan menyebar melalui fitur WhastApp Story. Diduga ada yang menyimpan video tersebut lalu mengeditnya dan menyebarkan ulang.

Baca juga: Warung Kopi di Malang, Jual Kopi Rp 1.000 untuk Konsumen yang Bawa Cangkir Sendiri

Dari hasil editan, video tersebut terlihat lebih dramatis dan suara ketokan pintu dibuat semakin kencang.

Kepada polisi, R mengaku tak berniat membuat resah masyarakat.

"Kemudian viral yang diedit tadi. Karena sudah dua hari viral, akhirnya kita datangi ke tempatnya. Akhirnya Beliau (R) menyampaikan bahwa tidak ada niat membuat resah masyarakat," kata Andi.

Setelah mendapatkan penjelasan dari pembuatnya, polisi menganggap viralnya video itu tidak jadi persoalan.

"Sudah clear masalahnya, sudah aman," kata Andi

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Andi Hartik | Editor : Abba Gabrillin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer 'Rossby Ekuator'

BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer "Rossby Ekuator"

Regional
Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut 'Cuci Uang' Hasil Narkoba

Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut "Cuci Uang" Hasil Narkoba

Regional
Kaesang Diusung Jadi Cagub DKI Jakarta, Gibran Ogah Tanggapi

Kaesang Diusung Jadi Cagub DKI Jakarta, Gibran Ogah Tanggapi

Regional
Jasad Ibu dan Anak Korban Longsor di Bandung Barat Ditemukan dalam Kondisi Berpelukan

Jasad Ibu dan Anak Korban Longsor di Bandung Barat Ditemukan dalam Kondisi Berpelukan

Regional
Sempat Ditutup Imbas Erupsi Marapi, BIM Kembali Dibuka

Sempat Ditutup Imbas Erupsi Marapi, BIM Kembali Dibuka

Regional
Polisi Minta Tambah SPKLU di Tol Jateng, Saat Ini Hanya Ada 21

Polisi Minta Tambah SPKLU di Tol Jateng, Saat Ini Hanya Ada 21

Regional
Soal Nama yang Akan Diusung di Pilkada Semarang, DPC Partai Demokrat Tunggu Petunjuk

Soal Nama yang Akan Diusung di Pilkada Semarang, DPC Partai Demokrat Tunggu Petunjuk

Regional
Musrenbang RPJPD Banten 2025-2045, Pj Gubernur Al Muktabar: Fokuskan pada Pencapaian Indonesia Emas 2045

Musrenbang RPJPD Banten 2025-2045, Pj Gubernur Al Muktabar: Fokuskan pada Pencapaian Indonesia Emas 2045

Regional
Calo Tiket Bus yang Ancam Penumpang di Pelabuhan Merak Sudah Beroperasi 3 Bulan

Calo Tiket Bus yang Ancam Penumpang di Pelabuhan Merak Sudah Beroperasi 3 Bulan

Regional
Rektor UIN Salatiga Bantah Mahasiswanya Ikut Program Ferienjob di Jerman

Rektor UIN Salatiga Bantah Mahasiswanya Ikut Program Ferienjob di Jerman

Regional
4 Kecamatan di Demak Masih Terdampak Banjir, Balai Desa Wonorejo Tergenang

4 Kecamatan di Demak Masih Terdampak Banjir, Balai Desa Wonorejo Tergenang

Regional
Anggota DPRD Seluma Bengkulu Demo Dewan Lainnya yang 'Malas'

Anggota DPRD Seluma Bengkulu Demo Dewan Lainnya yang "Malas"

Regional
Masuk Daerah Rentan Korupsi, KPK Minta Pemkot Semarang Perbaiki Sektor Barang dan Jasa

Masuk Daerah Rentan Korupsi, KPK Minta Pemkot Semarang Perbaiki Sektor Barang dan Jasa

Regional
Tilap Dana Desa Rp 592 Juta, Kades di Kuansing Riau Ditangkap

Tilap Dana Desa Rp 592 Juta, Kades di Kuansing Riau Ditangkap

Regional
Tak Sesuai yang Dijanjikan, 27 Mahasiswa Unnes yang Ikut Program Ferienjob Diminta Pulang ke Indonesia

Tak Sesuai yang Dijanjikan, 27 Mahasiswa Unnes yang Ikut Program Ferienjob Diminta Pulang ke Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com