Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Memudahkan Tracing, Perusahaan Harus Lapor Nama Karyawan yang Terpapar, Alamat dan Nomor Teleponnya

Kompas.com - 16/07/2021, 21:33 WIB
Farida Farhan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Karawang meminta perusahaan tak hanya melaporkan nama karyawan yang terpapar virus corona. Melainkan juga alamat dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

Wakil Ketua II Satgas Penanganan Covid-19 Karawang Letkol Inf. Medi Hariyo Wibowo mengatakan sejumlah perusahaan belum teoat dalam melaporkan Covid-19 di pabrik mereka. Pada inspeksi mendadak (sidak) di salah satu perusahaan di Karawang International Industrial City (KIIC) Kamis (15/7/2021) lalu misalnya, didapati hal serupa.

"Pelaporan kasus harus mencantumkan alamat dan nomor HP, bukan nama-nama saja," ujar Medi ditemui di Kodim 0604 Karawang, Jumat (16/7/2021).

Baca juga: Karawang Zona Hitam Covid-19, Bupati Cellica Ancam Adukan Perusahaan Bandel ke Luhut

Pelaporan tanpa alamat dan nomor telepon, kata Medi, akan menyulitkan satgas dalam melakukan pelacakan dan pengetesan kepada keluarga karyawan serta lingkungan. Langkah pencegahan penularan dan penanganan pun menjadi terlambat.

"Karyawan mungkin sudah di tracing, namun keluarga dan lingkungannya tanggungjawab satgas," ujar Dandim 0604 Karawang itu.

Jika di pabrik, perusahaan wajib segera melapor ke Puskesmas terdekat, Satgas Kecamatan dan Kabupaten Karawang. Kemudian ditembuskan ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Karawang.

Karena itu, kata dia, Satgas pun meminta perusahaan itu memperbaiki data pelaporan kasus Covid-19. Perusahaan itu juga ditindak lantaran fasilitas protokol kesehatan dinilai belum lengkap. Diketahui, sejak awal pandemi ada 500 orang karyawan perusahaan itu yang terpapar Covid-19, sedangkan kasus aktif sejumlah 171.

"Datanya kami minta perbaiki," ujar dia.

Baca juga: Soal Viralnya Video Vaksinasi di Karawang, Polisi Periksa Enam Saksi

 

Medi pun menegaskan, satgas tidak bermaksud mencari-cari kesalahan perusahaan. Hanya saja, imbauan, pengarahan, sidak, dan penindakan dilakukan demi menekan angka Covid-19 di Karawang.

Apalagi, diketahui kasus virus corona di Karawang didominasi klaster industri.

Sidak yang dilakukan satgas, juga dilakukan berdasarkan laporan dari masyarakat.

Dalam sehari biasanya ada tiga hingga empat perusahaan yang dilaporkan tak mematuhi anjuran pemerintah soal penanganan Covid-9 maupun pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat di industri.

Diketahui, hingga Jumat (16/7/2021) pukul 12.00 WIB, kasus Covid-19 di Karawang sejumlah 35.707, naik 440 dari hari sebelumnya. Kasus aktif sebanyak 5.963.

Rinciannya, 910 orang dalam perawatan, 5.053 isolasi mandiri, dan meninggal 1.346 orang. Sedang yang sembuh 28.398 orang, naik 670 dari hari sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Daging Sapi di Pasar Kebumen Naik Jelang Idul Fitri

Harga Daging Sapi di Pasar Kebumen Naik Jelang Idul Fitri

Regional
Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Regional
Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Regional
Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Regional
Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Regional
Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Regional
Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Regional
SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

Regional
Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Regional
Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Regional
Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Regional
Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Regional
Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Regional
Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Regional
Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com