MAGELANG, KOMPAS.com - Pemakaman dengan protokol kesehatan (prokes) di TPU Giriloyo Kota Magelang, Jawa Tengah, meningkat signifikan belakangan ini.
Bahkan, sejak awal Juli 2021, ada sekitar 100-an jenazah telah dimakamkan sesuai protokol Covid-19.
Wali Kota Magelang dr Muchamad Nur Aziz mengakui, pemakaman sesuai prokes di Magelang meningkat signifikan pada Juli 2021.
Bahkan, petugas pernah memakamkan hingga 16 jenazah dalam sehari.
"Memang luar biasa kenaikannya bulan ini, kenaikannya luar biasa, 100-an. Dulu hanya sekitar 30, ini sudah naik, memang tiga kali lipat," kata Aziz pada konferensi pers di halaman belakang kantor Wali Kota Magelang, Jumat (16/7/2021).
Baca juga: Wali Kota Magelang Tegaskan Pasokan Oksigen di RS Rujukan Covid-19 Aman
Menurut Aziz, kenaikan kematian Covid-19 ini seiring dengan lonjakan kasus aktif Covid-19 beberapa pekan terakhir.
"Ada 3 sampel (pasien) yang saya lihat itu varian Delta," ungkap Aziz yang juga seorang dokter spesialis penyakit dalam itu.
Aziz mengeklaim telah berupaya untuk menekan penyebaran virus corona, mulai dari penyekatan di wilayah perbatasan, vaksinasi, hingga penambahan fasilitas di rumah sakit-rumah sakit.
Ia pun mendorong masyarakat untuk disiplin prokes, dan menerapkan pola hidup sehat guna membentuk imunitas.
"Varian Delta memang ada yang masuk cepat sekali. Tapi mudah-mudahan ini (berkurang) mulai dengan penyekatan. Kemudian kita dorong imunitas, mudah-mudahan warga Kota Magelang jadi kuat," ujarnya.
Baca juga: Magelang Siapkan RSUD Budi Rahayu untuk Antisipasi Lonjakan Covid-19
Sementara itu, Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 19 Kota Magelang, Joko Budiyono menambahkan, meski pemakaman sesuai prokes meningkat, lahan di TPU Giriloyo Kota Magelang masih dalam batas aman.
"Kebijakan kita pemakaman di TPU ini hanya untuk warga Kota Magelang, gratis, tidak pungut biaya," katanya.
Terpisah, Kabid Pengelola Penerangan Jalan Umum dan Pemakaman Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Magelang Yetty Setiyaningsih memaparkan, periode Januari hingga pertengahan Juli, pemakaman dengan prokes mencapai 163 jenazah.
"Petugas pemakaman dari kami memang sudah kewalahan, tapi masih mampu dengan bantuan dari bidang lain,” kata Yetty.
Selama proses pemakaman, kata Yetty, DLH Kota Magelang tidak merekrut relawan.
Tenaga tersebut berasal dari antar seksi dan bidang di DLH Kota Magelang.
”Jadi kita manfaatkan tenaga satu bidang, saling silang. Tenaga taman kita manfaatkan, termasuk dari seksi dan bidang lainnya. Biasanya 18 orang tenaga pemakaman, kemudian ditambah menjadi 24 orang,” jelasnya.
Alih tugas tenaga taman menjadi tenaga pemakaman tersebut, kata Yetty, juga diberikan penghargaan kepada mereka.
Setiap bulan, para petugas pemakaman ini mendapatkan insentif.
”Kami juga bekali dengan alat pelindung diri (APD) lengkap, vitamin, dan lainnya,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.