Ia menjelaskan MR sudah memiliki surat rujukan agar melahirkan di RS. Namun karena sudah akan melahirkan dan RS penuh, maka MR pun pergi ke bidan desa.
"Pas hari H (melahirkan) rumah sakit semuanya penuh. Terus pas HPL mungkin sudah terasa mau melahirkan. Dia ke tempat bidan," ungkap dia.
Baca juga: Petugas Pemakaman Jenazah Covid-19 di Klaten Kuburkan Peti Mati Kosong, Ini Faktanya
"Sebenarnya sudah disarankan ke rumah sakit. Malah tidak ke rumah sakit ke tempat bidan. Dia melahirkan Senin pagi," sambung dia.
MR dan bayinya saat ini menjalani isolasi mandiri di tempat isolasi terpusat Desa Basin. Temasuk dua anak MR yang lain.
Sedangkan suami MR menjalani isolasi di rumahnya sendiri.
Baca juga: Jenazah Tertinggal di RS, Petugas di Klaten Kuburkan Peti Mati Kosong
"Awalnya (isolasi) di balai desa Basin. Kemarin sudah kita pindahkan di tempat isolasi terpusat Desa Basin. Karena suaminya juga positif," terang dia.
"Rumahnya tidak memenuhi syarat untuk isolasi. Jadi biar nyaman MR bersama bayi dan dua anaknya di isolasi terpusat. Suaminya isolasi di rumah," terang Mudzakir.
Selama menjalani isolasi, MR dan tiga anaknya berada di pengwasan bidan desa.
"Kami tanamkan untuk bidan desa selalu memantau terus. Ibu dan bayinya sehat," kata Mudzakir.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Labib Zamani | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.