"Karena sifatnya yang provokatif terhadap pemerintah," tegasnya.
Menurut Edi, penurunan baliho dilakukan tanpa perlawanan dari Kades Samto.
Baca juga: Honda Jazz Terbakar Setelah Tabrak Truk di Tol Sragen-Ngawi, Sopir Tewas
Saat dihubungi Kompas.com, Samto mengaku terpaksa memasang baliho karena kesal warganya dilarang menggelar hajatan dengan alasan pandemi.
"Baliho saya pasang karena banyak warga saya menggelar hajatan selalu dibubarkan dan dilarang," kata Samto dihubungi Kompas.com, Kamis (15/7/2021).
Menurut Samto, pembubaran dan pelarangan kegiatan hajatan bukan solusi yang baik.
Petugas, kata Samto, seharusnya bisa memberikan sikap yang baik sehingga warga tidak kecewa dengan keputusan yang dibuat pemerintah.
Baca juga: 13 Guru MI di Sragen Terpapar Covid-19, Diduga Berawal Saat Selfie Tanpa Pakai Masker
"Jadi, saya kecewa berat. Ada warga menggelar hajatan tinggal dua hari dibatalkan. Kan kasihan," ungkap dia.
Samto ingin ada solusi yang baik dari pemerintah agar masyarakat bisa menggelar hajatan tanpa melanggar protokol kesehatan (prokes
"Saya pasang baliho untuk membela rakyat kecil. Tidak ada yang lain," tutur Samto.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Labib Zamani | Editor : Dony Aprian)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.