Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ajak Keluarga Isoman ke Apartemen, Pengemudi Kendaraan Ini Diminta Putar Balik oleh Polisi

Kompas.com - 15/07/2021, 20:38 WIB
Farida Farhan,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Petugas pos penyekatan di exit tol Karawang Barat memutarbalikkan warga Bogor yang mengaku akan isolasi mandiri (Isoman) ke apartemen di Karawang.

Perwira Pengendali Pos Pengamanan dan Penyekatan di Exit Tol Karawang Barat, Iptu Wahyu Kurniawan mengatakan, minibus yang diputar balik itu di dalamnya terdapat empat orang yang merupakan satu keluarga.

"Satu keluarga itu mau isoman saja di apartemen," ujar Wahyu di sela melakukan penyekatan, Kamis (15/7/2021) sore.

Baca juga: Bupati Karawang Tunggu Keputusan Pemerintah Pusat Soal Perpanjangan PPKM Darurat

Mereka mengaku tinggal di salah satu apartemen di Karawang. Namun, tidak bisa menunjukkan domisilinya tinggal di tempat itu. Keluarga itu merupakan warga Bogor.

"Mereka tidak membawa Surat Vaksin dan Surat Keterangan Tes Antigen. Kami minta putar balik," ujar dia.

Wahyu mengatakan, sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diterapkan pada 3 Juli 2021, sekitar 400 kendaraan diputar balik di Pos Penyekatan Exit Tol Karawang Barat.

Baca juga: Tak Tega Anaknya Masuk Lapas, Ayah Pemilik Kedai Kopi: Mampu Bayar Denda PPKM, tapi Saya Harus Dukung Keputusannya

Kamis (15/7/2021) pagi ini, ada sekitar 18 kendaraan yang diputarbalik.

"Untuk bus rata-rata tidak memenuhi persyaratan penumpang 70 persen dari kapasitas. Juga tak membawa surat bukti vaksin dan swab antigen. Ada pula yang membawa namun sudah tak berlaku atau mengaku ketinggalan," kata Wahyu.

Rata-rata yang diputar balik merupakan pengendara dari luar Karawang, ada yang berasal Kabupaten Bekasi, Purwakarta, atau pun Bogor.

 

Demi keselamatan pengendara

Wahyu mengaku selama menjalankan tugasnya dengan mengedepankan sisi humanis.

Ia menjelaskan ketika pengemudi kendaraan diminta untuk memutar balik, sama halnya untuk menyelamatkan kesehatan mereka dari wabah Covid-19.

"Kami lebih menekankan pendekatan yang humanis kepada mereka. Bagaimana saya menjelaskan agar mereka paham jika yang mereka lakukan adalah tugas negara untuk kepentingan kesehatan pengendara dan keluarganya, serta orang lain," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Regional
Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Regional
Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Regional
Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Regional
SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

Regional
Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Regional
Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Regional
Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Regional
Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Regional
Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Regional
Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Regional
Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Regional
150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

Regional
Sebanyak 78.572 Keluarga Berisiko Stunting di Bengkulu

Sebanyak 78.572 Keluarga Berisiko Stunting di Bengkulu

Regional
Nyamar Jadi Sopir Ojek Online, Pria di Malang Curi Tas Pemilik Warung Nasi

Nyamar Jadi Sopir Ojek Online, Pria di Malang Curi Tas Pemilik Warung Nasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com