Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilik Warkop Emosi "Digeruduk" Seperti Teroris, Nekat Siram Petugas Razia PPKM Pakai Air Panas

Kompas.com - 15/07/2021, 17:36 WIB
Kontributor Medan, Daniel Pekuwali,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Seorang pemilik warung kopi (warkop) di Jalan Gatot Subroto, Kota Medan nekat menyiram petugas Satgas Covid-19 saat melakukan razia PPKM Darurat di kawasan itu, Kamis (15/7/2021) pagi.

Video pemilik wakop siram petugas ini pun viral di media sosial. Saat kejadian, petugas hendak memasang pemberitahuan PPKM Darurat di warkop itu.

Dalam video yang direkam salah satu tim Satgas menunjukkan, sebelum menyiram petugas dari satuan Satpol PP, pemilik warkop bernama Rakesh itu sempat mengucap kata kotor kepada petugas. 

Baca juga: Nasib Asep, Penjual Kopi yang Dipenjara gara-gara Langgar PPKM, Dimasukkan Satu Sel dengan Napi Lain hingga Rambut Dipelontos...

Emosi dirazia PPKM, pemilik warkop siram petugas pakai air panas

Dia kemudian menuju ke arah dapur untuk mengambil air panas. Aksinya ini sempat dihentikan oleh seorang wanita berbaju merah.

Namun Rakesh yang diduga sudah dalam kondisi emosional, langsung menyiram air panas ke arah petugas.

"Pergi kau. Pergi kau. Pergi," kata Rakesh kepada petugas.

Mendapat perlakuan seperti itu, petugas gabungan langsung merangsek untuk menangkap Rakesh. "Tangkap itu ambil. Tangkap. Tangkap," teriak petugas dalam video.

Keributan di warkop itu terus berlangsung. Bahkan perempuan berbaju merah yang berupaya melerai keributan itu sampai menangis histeris.

Baca juga: Cerita Endang Si Tukang Bubur: Kaget, Saya Kira Denda PPKM Rp 2 Juta-Rp 3 Juta, Ternyata Rp 5 Juta...

Rakesh disidang langgar PPKM, kena denda Rp 300.000

Rakesh pun dibawa ke Gedung PKK Kota Medan yang tak jauh dari tempat usahanya, untuk menjalani sidang di tempat karena dinilai melanggar aturan PPKM Darurat yang tengah diberlakukan di Medan.

Dia kemudian dijatuhi hukuman dua hari kurungan atau denda Rp 300.000.

Adapun kedatangan petugas gabungan ke warkop milik Rakesh, setelah malam sebelumnya dia sempat menolak menutup tempat usahanya karena sudah lewat jam operasional yang ditentukan dalam aturan PPKM Darurat.

Dia bahkan menanyakan bantuan apa yang diberikan pemerintah sebagai konsekuensi jika usahanya tutup.

Usai sidang, Rakesh mengatakan, dia berjualan di lokasi itu selama 24 jam.

"Satpol PP, polisi dan tentara hanya mengimbau melalui percakapan. Mulut. Enggak ada kasih surat," katanya.

 

Mengaku emosi karena petugas datang berbondong-bondong, kecewa pada pemerintah

Salah seorang pemilik warkop di Medan, Sumatera Utara nekat menyiram petugas Satgas Covid-19 dengan air panas.KOMPAS.com/DANIEL PEKUWALI Salah seorang pemilik warkop di Medan, Sumatera Utara nekat menyiram petugas Satgas Covid-19 dengan air panas.
Dia mengaku terpancing emosi karena petugas gabungan datang seperti teroris. Berbondong-bondong seolah-olah akan mengepung tempat usahanya.

"Habis itu, orang itu datang seperti teroris. Mobil polisi dua truk, mobil tentara dua truk. Satpol PP satu truk. Bukannya membantu, di situ memaksa kita tutup," jelasnya.

Dia mengaku kecewa kepada sikap pemerintah dan aparatnya di lapangan. Menurut Rakesh, pemerintah hanya menyuruh masyarakat menutup tempat usaha, tetapi pemerintah sendiri tidak bertanggung jawab atas kebijakan itu.

"Tidak ada bantuan," katanya.

Begitu pun, Rakesh tetap menerima hukuman yang diberikan kepadanya.

Dia memilih membayar denda Rp 300.000 sebagai ganti hukuman dua hari kurungan yang dijatuhkan kepadanya. Dia memilih membayar denda agar bisa berusaha kembali.

"Hukuman itu macam mana enggak mau terima. Anak saya macam mana," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Kilas Daerah
BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

Regional
Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Regional
Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com