Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jawaban Bupati Banjarnegara soal Masker Melorot di Acara Mata Najwa

Kompas.com - 15/07/2021, 14:13 WIB
Iqbal Fahmi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANJARNEGARA, KOMPAS.com- Bupati Banjarnegara menjawab kritik Teuku Adifitrian alias  Tompi soal “masker melorot” saat membawakan acara Mata Najwa, Rabu (23/6/2021) lalu.

Dalam siaran yang tersebut, Tompi yang diminta Najwa Shihab untuk ikut memandu acara memberikan kritik tajam terhadap Budhi.

Pasalnya, dalam video viral soal polemik izin keramaian, Budhi menurunkan masker saat memberikan sambutan di sebuah acara rakyat.

“Pak Budhi, tapi di video tadi yang viral itu pun, pada saat Anda mengumumkan boleh melakukan kegiatan, masker Anda juga juga melorot tuh Pak Budhi, prokesnya gak jalan juga tuh,” kata Tompi.

Baca juga: Soroti Kasus Covid-19 di Banjarnegara, Ini Komentar Ganjar Pranowo

Mendengar kritik tersebut, Budhi pun lantas mencoba membela diri. Dia memang mengakui sempat menurunkan masker.

Namun usai acara, Budhi lantas segera membetulkan posisi masker ke tempat semula.

“Saya pada waktu menyambut, memang masker saya turunkan pak. Setelah selesai menyambut, saya naikkan kembali, gitu dok,” jawab Budhi.

Meski demikian, tindakan Budhi tetap tidak bisa diterima oleh Tompi.

Menurut dia, protokol kesehatan tetap harus dijalankan dalam kondisi apa pun tanpa terkecuali.

Baca juga: Ganjar Usai Sidak ke Banjarnegara: Seluruh Jawa-Bali Tidak Baik-baik

Terlebih, Budhi sebagai seorang pemimpin daerah harusnya memberikan contoh yang baik kepada masyarakat.

“Ya tapi itu salah pak, seharusnya gak boleh begitu pak, prokes pada saat sambut atau tidak sambut harus tetap dijalankan,” timpal Tompi tajam.

Bupati pun akhirnya mengakui kesalahannya. Sebelum Tompi menyelesaikan kalimatnya, Budhi sudah terlebih dahulu menjawab dengan meminta maaf.

“Oke saya minta maaf, untuk yang akan datang tidak akan saya ulangi lagi dokter,” ujarnya.

Budhi: Saya punya ring jantung

Usai acara Mata Najwa tersebut, nama Budhi semakin tersohor. Banyak pro dan kontra yang timbul akibat kebijakan Budhi soal izin keramaian yang dia berikan di tengah pandemi Covid-19.

Bahkan tak sedikit pula masyarakat yang menyoroti soal kritik Tompi soal masker melorot.

Melalui unggahan di media sosial instagram @budhisarwono, Kamis (15/7/2021), bupati akhirnya memberikan jawaban sebenarnya soal kritik masker melorot dari Tompi.

“Ya kita mohon maaf ya, jadi kalau Pak Dokter Tompi mestinya harus bisa menyadari, tanya yang lebih dalam gitu loh, saya ini punya punya masalah jantung, ring,” katanya.

Baca juga: Exit Tol Menuju Jawa Tengah Ditutup 16-20 Juli, Ganjar: Intinya Kurangi Mobilitas

Menurut Budhi, penyakit jantung yang dideritanya berpengaruh terhadap pernapasan.

Akibatnya, dia tidak bisa terlalu lama memakai masker, terlebih jika sedang beraktivitas di luar ruangan.

“Jadi kalau saya lama menutup masker, napas saya terengas-engas, saya perlu oksigen yang betul-betul terbuka semuanya,” ujarnya.

Apa yang dia rasakan soal masalah pernapasan pada akhirnya membuat dia harus sering menurunkan masker.

Sebagai seorang dokter, Budhi menilai jika Tompi pasti akan bisa menerima alasannya kenapa masker yang dia pakai sempat melorot.

“Karena Pak Dokter Tompi kan belum mengalami pasang ring jantung ya kan,” katanya.

Baca juga: Banjarnegara yang Izinkan Hajatan Disidak, Ganjar: Ternyata Enggak Baik-baik Saja

Meski demikian, dia tak serta-merta abai terhadap protokol kesehatan.

Masker selalu terkait di telinga, baik itu saat berkegiatan di dalam ruangan maupun saat turun ke lapangan.

“Saya tetap pakai masker, kalau saya di dalam ruangan saya juga pakai, saya keluar saya buka agar napas saya lega, kalau saya terlalu lama pakai ya saya bisa pingsan,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com