Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saat Menekan Kamera Ada Meteor Lewat"

Kompas.com - 15/07/2021, 12:10 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Citra fotografis yang menangkap penampakan fireball meteor menjadi perhatian di media sosial

Fireball meteor tersebut dipotret oleh Arya Kamandanu (17), seorang pelajar asal Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Minggu (12/7/2021).

Arya sedang mempelajari astrofotografi. Hari itu, ia berniat memotret gugusan bintang Galaksi Bima Sakti di persawahan dekat Monumen Perjuangan TNI AU Bantul.

Baca juga: Astronom Benarkan Fireball Si Meteor Terang Jatuh di Langit Yogyakarta, Ini Penjelasannya

Namun karena tertutup awal, ia pun mengarahkan kamera ke langit di atas permukiman penduduk.

Saat hendak memotret, muncul cahaya terang. Bahkan Arya menyebut cahaya itu tampak dengan mata telanjang.

“Warna ekornya agak kehijauan dan memang terang, untuk bagian inti komet terang sekali. Pas mendekati horison pecah jadi warna merah,” jelas dia saat dihubungi Kompas.com, Rabu (14/7/2021).

“Sebenarnya itu insidental saya tidak kira, karena saat menekan kamera ada meteor lewat itu,” kata dia.

Baca juga: Fenomena Langit Juli 2021: Matahari di Atas Kabah hingga 2 Hujan Meteor

Arya mengaku ia mengambil foto itu dengan kamera ponsel.

“Saya pakai kamera HP, ini baru pertama kali memotret meteor ini. Saya memotret dengan adik kelas saya yang sama-sama belajar astrofotografi,” ujarnya.

Ia kemudian membagikan foto itu ke komunitas astrofotografi. Dari komunitas tersebut, ia mengetahui jika objek yang ia foto adalah sebuah fireball yakni meteor dengan massa yang lebih besar.

“Jadi dia punya waktu lebih lama terbakar di atmosfer, cahayanya juga lebih terang. Durasinya juga singkat banget kurang dari enam detik cuma sekali lewat,” pungkasnya.

Baca juga: Cerita Arya, Pemotret Fireball di Langit Bantul

Astronom benarkan fireball jatuh di langit Yogyakarta

Ilustrasi meteoritikonacolor Ilustrasi meteorit
Sementara itu Astronom Amatir Indonesia, Marufin Sudibyo membenarkan adanya penampakan meteor terang (fireball) di langit selatan Yogyakarta.

"Ya. Banyak saksi mata melaporkan meskipun sejauh ini hanya ada satu citra fotografis yang memperlihatkan keberadaan meteor-terang tersebut," kata Marufin kepada Kompas.com, Selasa (13/7/2021).

Marufin meyakini bahwa hasil tangkapan layar Aryo tersebut adalah meteor terang atau fireball karena gambar penampakan kilatan cahaya tersebut.

Baca juga: Ada 2 Hujan Meteor Malam Ini, Muncul Setelah Matahari Terbenam

Meteor terang atau fireball meteor yang jatuh di Yogyakarta ini tampak 'berkepala' kemerah-merahan, mengindikasikan bahwa kecepatan geraknya relatif lambat sehingga kemungkinan besar berasal dari fragmen asteroid yang memasuki atmosfer Bumi.

"Maka dapat dianggap meteor terang ini berkomposisi kondritik," jelasnya.

Lebih lanjut, kata Marufin, analisis sederhana memperlihatkan lintasan meteor terang tersebut dari utara ke selatan sepanjang sekitar 80 km pada lokasi yang berjarak 190 hingga 250 km di sebelah barat daya kota Yogyakarta.

Meteor terang tersebut membentuk lintasan yang menyudut 25 derajat terhadap parasbumi.

Dari Yogyakarta, fireball tersebut terlihat mulai dari ketinggian 23 derajat hingga 6 derajat.

Baca juga: Perbedaan antara Meteoroid, Meteor, dan Meteorit

Tak berpotensi menyentuh bumi

Ilustrasi meteorit, meteor jatuh ke BumiShutterstock Ilustrasi meteorit, meteor jatuh ke Bumi
Meskipun penampakan kilatan cahaya itu dipastikan adalah meteor terang, tetapi dengan tegas Marufin menyatakan bahwa fireball ini tidak berpotensi menyentuh permukaan Bumi.

"Tidak (akan menyentuh Bumi). Ukurannya terlalu kecil untuk bisa menyisakan massa yang cukup guna melanjutkan perjalanan hingga menyentuh parasbumi," kata dia.

Dengan perkiraan ukuran kurang dari 50 cm, maka segenap massa meteor-terang tersebut akan menguap habis akibat tingginya suhu oleh pemanasan ram pressure di mulai ketinggian 50 km dpl.

Baca juga: [POPULER SAINS] Fireball Jatuh di Yogyakarta | Alasan PPKM Darurat Harus Diperpanjang

"Tidak ada pengaruhnya (fireball langit Yogyakarta terhadap Bumi). Meteoroid ini terlalu kecil. Dia juga menguap habis di atmosfer," ungkapnya.

Namun, Marufin menyebutkan salah satu fakta menariknya dari fenomena ini yaitu tersedia citra fotografis cukup jelas sehingga posisi meteor-terang dapat dilacak (terhadap sistem koordinat langit) pada tingkat resolusi yang tinggi.

Sehingga analisis terhadapnya dapat dilakukan dengan lebih presisi.

Baca juga: Foto Meteor Jatuh di Puncak Gunung Merapi, Astronom Sebut Jenis Fireball

Meskipun dengan hanya ada citra tunggal maka proses triangulasi tidak bisa dilakukan. Dengan begitu, kedudukan sesungguhnya meteor-terang atau fireball meteor tersebut masih memiliki unsur galat.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Wisang Seto Pangaribowo, Ellyvon Pranita | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief, Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com