Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituduh Tak Menekan Jarum Suntik, Vaksinator Maola Ternyata Telah Menyuntik Vaksin Covid-19 ke 8.000 Orang

Kompas.com - 15/07/2021, 09:09 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sebuah video yang merekam warga yang sedang melakukan vaksinasi viral di media sosial.

Hal yang menjadi sorotan adalah jarum yang sudah menempel di kulit diduga tidak ditekan dan langsung dicabut.

Video tersebut diambil di Puskesmas Wadas, Telukjambe Timur, Karawang.

Saat itu ada tiga perempuan pegawai ritel bahan bangunan yang melakukan vaksin Covid-19, yakni I, R, dan T. Video tersebut diunggah oleh warga yang bernama T.

Baca juga: Vaksinator Jelaskan Teknik Penyuntikan dalam Video Viral Vaksinasi Diduga Tanpa Menekan Alat Suntik

Sudah suntikkan vaksin ke 8.000 orang

Petugas yang menyuntikkan vaksin tersebut adalah Maola Nurulshinta (53).

Ia bercerita, saat menyuntikkan vaksin, ia menggunakan teknik menekan bagian bawah dengan menggunakan telapak tangan.

"Saya tarik dagingnya, lalu suntik. Kemudian kita tekan dengan telapak tangan," ujar Maola di Puskesmas Wadas, Selasa (13/7/2021).

Baca juga: Bantah Video Vaksinasi Tanpa Menekan Alat Suntik, Vaksinator: Saya Sudah Menyuntik Ribuan Orang

Selama pandemin Maola telah menyuntikkan vaksin ke lebih dari 8.000 orang.

"Bukan satu atau dua orang saya suntik, saya sudah suntik ratusan orang beberapa hari terakhir," ungkapnya.

Periksa sampel darah

Vaksinator Puskesmas Wadas, Maola Nurulshinta (53)KOMPAS.COM/FARIDA Vaksinator Puskesmas Wadas, Maola Nurulshinta (53)
Menangapi hal tersebut, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengatakan, petugas akan memeriksa darah pengunggah video tersebut.

Untuk sementara, sampel darah yang diambil adalah milik I dan R. Sementara T, kondisinya masih dalam keadaan syok.

Baca juga: Ini Pengakuan Vaksinator yang Videonya Viral Lakukan Vaksinasi Diduga Tanpa Menekan Jarum Suntik


"Kita mengambil sampel darah untuk memastikan antibodinya sudah terbentuk atau belum. Urusan prosesnya kita serahkan kepada ahlinya. Tadi kita ambil sampel darah I dan R, sementara T masih dalam keadaan syok," katanya.

Selain itun Bupati Karawang meminta agar warga tidak menggulirkan opini melenceng yang dapat membuat warga takut divaksin.

Jika merasa ada kejanggalan, menurut Cellica, sebaiknya yang bersangkutan langsung bertanya ke petugas medisn bukan mengunggahnya ke media sosial.

Baca juga: Viral, Video Vaksinasi di Karawang Diduga Tanpa Menekan Jarum Suntik, Ini Penjelasannya

Saat ini Polres Karawang kini tengah melakukan penyelidikan mendalam dengan memeriksa enam orang saksi video viral tersebut.

Tiga orang merupakan tenaga kesehatan Puskesmas Wadas, dan tiga lainnya dari penerima vaksin dan pengunggah video.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Farida Farhan | Editor : David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Regional
Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Regional
Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Regional
2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

Regional
Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Regional
PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

Regional
Tak Terima Ibunya Dihina, Pria di Riau Bunuh Istrinya

Tak Terima Ibunya Dihina, Pria di Riau Bunuh Istrinya

Regional
Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Regional
Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Regional
5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

Regional
Terduga Pelaku Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Belum Tertangkap

Terduga Pelaku Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Belum Tertangkap

Regional
Motif Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya, Korban Minta Rp 2,5 Juta dan Cekcok

Motif Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya, Korban Minta Rp 2,5 Juta dan Cekcok

Regional
Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit

Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit

Regional
Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatik Ambruk

Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatik Ambruk

Regional
Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com