Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Denpasar Jalani Isolasi Mandiri: Obat Beli Sendiri, Tak Ada dari Pemerintah

Kompas.com - 14/07/2021, 18:30 WIB
Ach Fawaidi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BALI, KOMPAS.com - Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami (24) harus menjalani isolasi mandiri setelah salah satu anggota keluarganya positif Covid-19.

Bersama saudaranya, ia menjalani isolasi mandiri sejak Kamis (8/7/2021). Sementara sang ayah harus menjalani isolasi di RS Bali Mandara usai dinyatakan positif Covid-19.

"Selama isoman perasaan pasti kacau ya, isolasi mandiri, terus bapakku terpisah di RSBM sendiri, karena kebetulan saya ada gejala sama adik-adik, batuk pilek, sama panas, jadi harus isolasi," kata Wahyuni saat dihubungi Kompas.com, Rabu (14/7/2021).

Selama menjalani isolasi mandiri, Wahyuni mengaku tak pernah dikontrol tenaga medis dari Satgas Covid-19 Kota Denpasar.

Baca juga: Ribuan Pelajar di Surabaya Ikuti Vaksinasi Massal Serentak, Ini Pesan Jokowi

Seluruh keperluan selama isolasi mandiri, ia terima dari teman, kerabat, hingga keluarga lainnya.

Keperluan itu seperti obat-obatan, sembako, dan kebutuhan mendesak lainnya.

"Obat-obatan itu aku beli sendiri dari luar. Kadang teman-temanku yang bawain. Jadi selama ini makanan, obat-obatan, itu aku dapatnya dari teman-tenanku. Jadi tidak ada dari pemerintah sama sekali," kata wanita yang tinggal di Denpasar itu.

Ia mengaku belum sempat melapor ke Satgas Covid-19 Kota Denpasar. Sebab, ia yakin data tentang isolasi mandiri telah sampai ke satgas setelah ayahnya terkonfirmasi positif Covid-19.

 

Ayahnya terkonfirmasi positif Covid-19 setelah menjalani tes di RSBM.

"Saat aku tahu bapakku positif itu, itu aku tidak ada melapor kepada Satgas Covid-19, cuma itu kan harusnya dati RS sudah tahu bapak positif dan data langsung diberikan ke Satgas," kata dia.

Meski begitu, ia tak mau ambil pusing dengan bantuan pemerintah. Ia berharap isolasi mandiri yang dijalaninya segera selesai.

"Sudah bosan juga di rumah terus," kata dia.

Baca juga: Cerita Pemuda di Pamekasan Blusukan ke Rumah Warga Isoman, Bagikan Sembako hingga Masker

Terpisah, juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, Bali, I Dewa Gede Rai mengaku, berdasarkan standar operasional prosedur, RS langsung menyampaikan informasi pasien yang menjalani isolasi mandiri ke satgas.

Namun, menurut Rai, banyak alamat yang diberikan oleh RS saat dikunjungi ke lapangan tak ada orang yang sedang menjalani isolasi mandiri.

Mereka yang isolasi itu memilih pindah dari alamat awal yang disampaikan ke RS.

"Saat di rumah sakit bilang tinggal di jalan A, tapi pada isolasi dia tidak di sana, mungkin pindah ke rumah keluarga yang lain yang lebih memadai, ini yang banyak kita temukan dan kita sulit melacak," kata dia.

 

Untuk mengantisipasi itu, Rai mendorong seluruh pasien yang sedang menjalani isolasi mandiri melapor kepada Satgas Covid-19 di masing-masing kelurahan atau desa.

Dengan begitu, pelacakan kepada pasien akan lebih mudah ditangani.

Ia pun memastikan, seluruh keperluan pasien yang sedang menjalani isolasi mandiri akan dipenuhi. Seperti sembako hingga obat.

Baca juga: 270 Dokter di Surabaya Terpapar Covid-19, Mahasiswa Kedokteran Diajak Jadi Relawan Kesehatan

"Makanya kita tetap dorong agar melapor ke Satgas, setalah laporan itu, nanti dari Puskesmas mengecek bagaimana kondisinya dan lainnya," tuturnya.

Data dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali, tercatat ada 3.528 pasien Covid-19 yang menjalankan isolasi mandiri. Data itu terangkum per Selasa (13/7) kemarin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Regional
Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Regional
Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau Bagi Petani

Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau Bagi Petani

Regional
Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Regional
Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

Regional
Sindir Pemerintah, Warga 'Panen' Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Sindir Pemerintah, Warga "Panen" Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Regional
Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Regional
Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Regional
Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Regional
Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com