Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Siswa-siswi SMP, Ikut Vaksinasi Covid-19 demi Kembali Bersekolah, Sebelum Disuntik Ada yang Gemetar, Ada yang Bolak-balik ke Toilet...

Kompas.com - 14/07/2021, 15:45 WIB
Kontributor Medan, Daniel Pekuwali,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Sebanyak 2.000 siswa SMP dan SMA di Medan, Sumatera Utara disuntik vaksin dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19 khusus siswa yang dipusatkan di SMP Negeri 11 Medan dan SMA Negeri 1 Medan, Rabu (14/7/2021).

Pemberian vaksin di Medan itu sebagai bagian dari penyelenggaraan vaksinasi Covid-19 secara serentak di 14 provinsi daerah epicentrum Covid-19.

Secara nasional, vaksinasi tersebut menargetkan 15.000 siswa SMP dan 15.000 siswa SMA, serta 19.000 masyarakat umum yang diberi vaksinasi secara door to door.

Pantauan Kompas.com di lokasi vaksinasi siswa di SMP Negeri 11 Medan, ratusan siswa tampak semangat mengikuti vaksinasi.

Mereka datang dari sejumlah SMP di Medan. Beberapa dari mereka tak bisa menyembunyikan ekspresi takut disuntik.

Baca juga: Jadwal dan Lokasi Vaksinasi Anak di Jambi, Mulai 12 Juli 2021

Gemetar saat gilirannya disuntik segera tiba

Salah satunya, Feby Nabilla, siswi Kelas IX SMP Negeri 11 Medan. Dia bercerita, awalnya dia sempat takut untuk disuntik vaksin.

"Takut. Sampai gementar," katanya.

Rasa takutnya itu kian membesar saat mendekati gilirannya untuk maju ke meja vaksinasi. Di sana, tim medis sudah menunggunya.

Usai diobservasi dan dicek kesehatan, Feby kemudian disuntik.

"Pas selesai suntik, ternyata tidak seseram yang dibayangkan. Tidak sakit juga," katanya sambil tersenyum.

Feby sendiri berniat ikut vaksinasi karena ingin segera cepat sekolah tatap muka.

Bagi dia, sekolah tatap muka lebih memudahkan mereka untuk paham setiap pelajaran yang diberikan guru. Dia juga rindu untuk bertemu dengan kawan-kawannya.

Baca juga: Viral, Video Polisi Medan Berpantun ke Pelanggar Prokes Saat Operasi PPKM Darurat

 

Ketakutan sampai bolak-balik ke toilet...

Hal senada juga diungkapkan siswa lainnnya, M Farhan. Bahkan, dia sampai berulang kali ke kamar mandi untuk buang air kecil karena gugup disuntik.

"Tapi setelah disuntik, biasa-biasa saja. Enggak sakit," katanya.

Dia kemudian berpesan kepada teman-teman seusianya yang belum divaksin, untuk segera ikut vaksinasi.

Tak perlu takut. Sebab, dia sudah membuktikan sendiri bahwa disuntik vaksin itu tidak sakit dan tak seseram yang dibayangkan.

"Ayo, kita sama-sama vaksin. Biar bisa sekolah lagi," ajaknya.

Dia juga berharap, pandemi ini segera berakhir agar mereka bisa bersekolah seperti biasa, tanpa rasa takut akan terinfeksi Covid-19.

"Sudah bosan di rumah," pungkasnya.

Adapun pelaksanaan vaksinasi siswa SMP dan SMA ini, puluhan tenaga medis gabungan dikerahkan, mulai dari sejumlah rumah sakit, baik milik Pemprov Sumut maupun Pemko Medan hingga tenaga medis dari rumah sakit TNI dan RS Bhayangkara.

Pelaksanaan vaksinasi ini juga bertujuan untuk menciptakan kekebalan komunal di kalangan anak-anak, khususnya anak usia 12-17 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com