NGANJUK, KOMPAS.com – Pelaksana tugas Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi menuturkan, saat ini masih banyak masyarakat yang tidak percaya dengan keberadaan Covid-19.
Hal itu yang membuat masyarakat ceroboh sehingga penularan virus semakin tinggi.
“Banyak juga masyarakat yang belum yakin Covid-19 itu ada. Akhirnya apa? Ya agak ceroboh,” kata Marhaen usai meluncurkan mobil layanan vaksinasi keliling di Jalan Basuki Rahmat Nganjuk, Jawa Timur, Rabu (14/7/2021).
Baca juga: Pemkab Nganjuk Siapkan Mobil Vaksin Covid-19 Keliling, Sasar Desa yang Belum Tersentuh Vaksinasi
Marhaen ingin memastikan kepada warganya bahwa Covid-19 itu nyata.
Untuk itu, Pemkab Nganjuk mengeluarkan sejumlah kebijakan.
Salah satunya melakukan penyekatan dan mengurangi kegiatan masyarakat selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
“Karena sekali lagi, di Nganjuk ini (penambahan kasus Covid-19) juga luar biasa, tiap hari 100 lebih, 150 rata-rata,” tutur Marhaen.
Baca juga: Tambah 168 Kasus Positif Covid-19 di Nganjuk, 116 Pasien Sembuh
Politikus PDI Perjuangan itu manambahkan, penerapan PPKM Darurat di Nganjuk bukan dimaksudkan untuk mempersulit mobilitas dan ekonomi warga.
Namun, kebijakan ini untuk mengendalikan penyebaran virus.
“Tujuan pemerintah yaitu melindungi dan menyehatkan masyarakat, bukan dalam rangka menyengsarakan dan seterusnya,” kata dia.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang diterima Marhaen, banyak kiai sepuh yang meninggal dunia akibat virus corona.
Untuk itu, ia meminta masyarakat terutama anak-anak muda untuk tidak bersalaman dengan kiai sepuh.
“Anak-anak muda jangan salaman dulu sama yang sepuh-sepuh, poro (para) kiai. Saya juga dapat informasi dari Wakil Ketua DPR RI, poro kiai ya banyak yang meninggal juga. Tolong hindari (bersalaman),” ujar Marhaen.
Marhaen mengingatkan bahwa saat ini pasien Covid-19 yang tergolong orang tanpa gejala (OTG) banyak dijumpai dari kalangan muda.
Meski secara fisik terlihat sehat, namun ternyata positif terjangkit virus corona.
“Maka dari itu, tolong yuk kita bersama-sama patuhi protokol kesehatan, pakai masker. Kalau sekarang ini masker tidak bisa hanya satu, harus dua atau tiga. Hindari kerumunan, hindari cangkrukan,” imbaunya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.