KOMPAS.com - MI (42), warga Kramat Jati, Jakarta Timur, ditemukan tewas di kamar kontrakannya di Kota Cilegon, Banten, Selasa (13/7/2021).
Sebelum ditemukan tewas, MI mengeluhkan sesak napas dan batuk kepada rekannya. Jenazah MI kemudian dieavakusi oleh petugas dengan menggunakan protokol kesehatan.
MI adalah pekerja proyek di salah satu perusahaan di Cilegon. Ia tinggal di kontrakan di Perumahan Arga Baja Pura, Grogol, Kota Cilegon.
Baca juga: Sempat Keluhkan Sesak Napas dan Batuk, Seorang Pekerja Proyek Ditemukan Tewas di Kontrakannya
Menurut tetangga korban, Hendra Eko Putra, MI sempat tak masuk kerja selama beberapa hari karena sakit.
"Dia sebelumnya enggak masuk kerja karena sakit, ngeluh ke pimpinannya sesak napas sama batuk," kata Hendra, Selasa.
Ia juga bercerita sejak dua malam terakhir, dia juga mendengar suara batuk dari kamar MI. Bahkan, pada Selasa pagi sekitar pukul 05.00 WIB, ia masih mendengar suara batuk MI.
Baca juga: Cerita Petugas Kamar Mayat Alami Sesak Napas, Sempat Urus Banyak Jenazah dalam Sehari
Sekitar pukul 07.00 WIB, rekan-rekan korban mendatangi kamar MI untuk mengecek kesehatan pria berusia 42 tahun itu.
Namun, saat pintu kamar diketuk, tak ada respons dari dalam. Karena pensaran, rekan-rekannya pun melihat kondisi kamar dari lubang angin.
"Tadi pagi jam 07.00 WIB temennya datang ngetok pintunya, tapi enggak ada respons. Akhirnya ngeliat dari lubang angin ada di dalam," ujar Hendra.
Rekan dan tetangga korban kemudian masuk ke dalam kamar menggunakan kunci cadangan pemilik kontrakan.
Baca juga: Jenazah Membeludak, Kerja Penuh 24 Jam, Petugas Kamar Mayat: Capek, Sudah Sesak Napas Pakai APD
Betapa kagetnya, saat pintu berhasil dibuka, MI sudah dalam kondisi tak bernyawa di atas tempat tidur.
"Pas dibuka, diliat sudah kaku. Saya minta jangan dipegang karena kan kita takut, akhirnya dilaporin ke petugas keamanan perumahan," kata Hendra.
Untuk memastikan penyebab kematiannya, jenazah MI dibawa ke RSUD Cilegon.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Pulomerak Iptu Asep Iwan K mengatakan belum bisa memastikan penyebab kematiannya, termasuk apakah terpapar Covid-19 atau penyebab lainnya.
“Kami belum bisa memastikan dia itu penyakit Covid-19 atau tidak," kata Asep.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Rasyid Ridho | Editor : I Kadek Wira Aditya)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.