Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Dua Pekan, 20 Pasien Covid-19 di Balikpapan Meninggal Saat Isoman

Kompas.com - 14/07/2021, 10:18 WIB
Zakarias Demon Daton,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com – Sebanyak 20 pasien Covid-19 di Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim), meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri (isoman) sejak dua pekan terakhir.

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarti mengatakan, sebagian dari pasien yang meninggal itu karena kondisi drop.

"Rata-rata sesak napas di rumah," ungkap perempuan dengan sapaan Dio saat dihubungi Kompas.com, Rabu (14/7/2021).

Baca juga: 5 Pasien Covid-19 di Cianjur Meninggal saat Isoman, Bupati: Dipicu Penyakit Bawaan

Penyebab lain, kata dia, karena penuhnya ruang perawatan di rumah sakit penuh sejak dua pekan terakhir.

Akibatnya, sebagian pasien terpaksa menjalani isoman di rumah. Meski demikian, mereka tetap dalam pemantauan petugas puskesmas.

"Kita tetap lakukan pertolongan semaksimal mungkin. Tim medis melalui call center 119 siap ke rumah-rumah," terang dia.

Karena itu, Dio meminta masyarakat yang merasakan gejala mirip Covid-19 agar melaporkan diri ke puskesmas terdekat.

Hal tersebut mengantisipasi agar ketika terkonfirmasi positif Covid-19, maka tetap dalam pengawasan tim medis di puskesmas, meski isoman.

"Ada juga yang merasa sakit biasa dan tak pergi berobat, tidak juga melapor. Jika ada gejala fisik batuk, pilek, demam, segera berobat ke puskesmas terdekat. Biar bisa didiagnosa Covid-19 atau bukan," terang dia.

Baca juga: 106 Pasien Covid-19 di DIY Meninggal Saat Isoman, Diduga karena RS Kewalahan

Dio mengungkapkan, ada pasien yang punya komorbid tapi enggan memeriksa diri ke fasilitas kesehatan terdekat.

Padahal, dengan memeriksakan diri bisa menghindari terjadinya kematian.

Dio mengingatkan masyarakat yang merasa sebagai kontak erat dengan pasien positif Covid-19, lebih pro aktif melaporkan diri ke puskesmas terdekat.

Dikutip dari keterangan tertulis Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Balikpapan, Jumat (9/7/2021),

Dio menjelaskan, salah satu faktor penyebab kematian Covid-19 di Balikpapan tinggi dua pekan terakhir, juga disebabkan keterlambatan membawa pasien ke rumah sakit.

Setelah di rumah sakit pun, masih banyak kendala misalnya ruang insentive care unit (ICU) yang penuh.

Sementara pasien kritis yang seharusnya mendapat penanganan di ICU terpaksa mendapat penanganan di ruang isolasi atau instalasi gawat darurat (IGD).

“Jadi masyarakat perlu memahami untuk lebih taat prokes agar bisa mengendalikan lonjakan kasus positif ini,” tegas dia.

Jika tidak begitu, kata dia, rumah sakit akan selalu penuh, meski pun selalu diperbanyak tempat tidur maupun ruangan.

“Covid-19 ini menular. Jadi yang harus ditekan adalah penularannya. Kalau enggak, sebesar apa pun kapasitas rumah sakit tetap saja penuh,” pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Regional
Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Regional
Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Regional
Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Regional
Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itu Kan Urusan Partai

Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itu Kan Urusan Partai

Regional
Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Regional
Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Regional
Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Regional
Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Regional
Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Regional
Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Regional
Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Regional
Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com