PAMEKASAN, KOMPAS.com - Sekelompok pemuda yang tergabung dalam Jaringan Kawal Jawa Timur (Jaka Jatim) Kabupaten Pamekasan, blusukan ke rumah warga yang sedang menjalani isolasi mandiri karena positif Covid-19.
Pada Selasa (13/7/2021), para pemuda itu melakukan blusukan di Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan.
Mereka membagikan sembako kepada warga secara langsung. Mereka juga membagikan paket pelindung diri seperti masker, hand sanitizer, dan vitamin C.
Koordinator Jaka Jatim Pamekasan Musfikul Khoir mengatakan, banyak warga yang terpapar Covid-19 menjalani karantina mandiri.
Sayangnya, tak jarang warga yang menjalani karantina mandiri ini justru tak mendapat bantuan dari pemerintah.
Baca juga: Cerita Sejumlah Pemuda di Magetan Berikan Susu dari Peternak Lokal ke Warga yang Isoman
"Kami punya data warga di Kecamatan Tlanakan yang sedang isolasi mandiri. Mereka tanpa sentuhan bantuan dan sangat membutuhkan uluran tangan masyarakat lainnya," ujar Musfikul Khoir saat dihubungi via telepon seluler, Selasa.
Musfik menambahkan, Jaka Jatim Pamekasan fokus memberikan bantuan kepada warga miskin yang menjalani isolasi mandiri.
Selain itu, mereka juga membantu warga yang terpaksa berhenti bekerja karena positif Covid-19.
Saat ini, kata dia, ada 20 warga miskin yang menjalani isolasi mandiri di Kecamatan Tlanakan.
"Ada 50 orang lebih yang menjalani isolasi mandiri. Tapi yang prioritas masih 20 orang dan masuk kategori miskin," imbuh Musfik.
Sembako dan paket APD yang diberikan kepada warga yang isolasi merupakan sumbangan dari sejumlah warga lain. Termasuk dari dermawan yang sukarela memberikan sebagian hartanya.
"Tidak begitu banyak yang kami berikan kepada warga. Tapi setidaknya bisa meringankan beban mereka," ungkapnya.
Nantinya, Jaka Jatim Pamekasan akan mendirikan posko pengaduan masyarakat yang sedang menjalani isolasi mandiri.
Baca juga: Fakta Baru Kasus Penemuan Mayat Perempuan di Kamar Kos, Korban Ternyata Hamil
Posko itu untuk menampung keluhan masyarakat yang membutuhkan bantuan, seperti sembako, obat-obatan, dan perawatan medis.
"Kalau sembako dan sebagian APD kami siap. Namun untuk obat-obtan dan tenaga medis, kami akan koordinasikan dengan pemerintah," terang aktivis yang menolak keras penyekatan di Jembatan Suramadu beberapa waktu lalu ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.