Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 4 Titik Penyekatan di Perbatasan Masuk Kota Semarang Selama PPKM Darurat

Kompas.com - 13/07/2021, 21:34 WIB
Riska Farasonalia,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Sebanyak empat titik penyekatan dilakukan di perbatasan Kota Semarang selama PPKM Darurat.

Hal ini dilakukan sebagai upaya mengurangi mobilitas masyarakat guna menekan laju penularan Covid-19 di Kota Atlas.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Semarang Endro P Martanto menyebut ada empat titik penyekatan yang dilalukan pada masa PPKM Darurat di Kota Semarang.

Baca juga: Terpapar Covid-19, Istri Gubernur Sulawesi Tenggara Meninggal di RS

Titik penyekatan yang berada di perbatasan masuk Kota Semarang antara lain Mangkang, Taman Unyil, Penggaron, dan Genuk.

"Penyekatan ada empat titik yaitu Terminal Mangkang untuk jalur barat menuju timur atau perbatasan Kendal menuju Kota Semarang. Lalu Taman Unyil untuk jalur selatan menuju ke utara atau perbatasan Kabupaten Semarang menuju Kota Semarang. Kemudian kawasan Penggaron, Majapahit dari jalur timur ke barat dan di Genuk dari jalur pantura daerah Demak menuju Kota Semarang," kata Endro saat dikonfirmasi, Selasa (13/7/2021).

Titik penyekatan yang berada di perbatasan masuk Kota Semarang itu akan dilakukan penjagaan oleh personel gabungan dengan kerja sama antardaerah.

Selain itu, ada pula empat titik penutupan di dalam Kota Semarang seperti pintu exit tol Jatingaleh, Gayamsari, Krapyak dan Kalikangkung.

Endro mengatakan pihaknya bersama jajaran Satlantas Polrestabes Kota Semarang melakukan penjagaan di titik penyekatan selama masa PPKM Darurat.

"Kita terjunkan sekitar 180 personel setiap hari untuk melaksanakan tugas pemantauan maupun penyekatan bersama jajaran Satlantas Semarang," ujarnya.

Baca juga: Exit Tol Menuju Jawa Tengah Ditutup 16-20 Juli, Ganjar: Intinya Kurangi Mobilitas
Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat agar mengurangi mobilitas selama PPKM Darurat.

"Imbauan masyarakat tentunya salah satu yang penting adalah mengurangi mobilitas di luar untuk hal-hal yang tidak perlu atau hal yang bukan esensinya. Kecuali yang sakit akan ke rumah sakit atau berobat ke apotek," katanya.

Di samping itu, sejumlah ruas jalan di dalam Kota Semarang juga dilakukan penutupan atau pengalihan arus seiring dengan pemadaman lampu jalan pada masa PPKM Darurat.

Sementara itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi berupaya meningkatkan target penurunan mobilitas masyarakat hingga 50 persen dengan memperbanyak titik penyekatan.

Sebelumnya, Kota Semarang telah mencapai target penurunan mobilitas masyarakat seperti yang diminta pemerintah pusat sebesar 30 persen.

"Sampai hari ini evaluasi pemerintah pusat yang dipimpin Pak Luhut, pengurangan mobilitas warga kota Semarang berjalan dengan baik. Sudah mencapai 30 persen," ungkap Hendi dalam keterangan tertulis, Minggu (11/7/2021).

Selain akan menambah titik penyekatan, pihaknya juga mengurangi cahaya lampu penerangan jalan umum untuk mengurangi mobilitas masyarakat.

"Kami juga akan menguatkan pemantauan pagi hingga malam hari termasuk di atas pukul 20.00, serta mengurangi cahaya lampu - lampu penerangan jalan umum untuk kemudian aktifitas dapat semakin dikurangi," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com