Namun, ujarnya, sejumlah pasien Covid-19 dari beberapa puskesmas di Kota Blitar saat ini sudah mengantre masuk ke ruang perawatan Covid-19 di RSUD Mardhi Waluyo.
"Dan kami tidak bisa menolak pasien dari puskesmas karena mereka memang tidak memiliki ruang rawat inap," kata Herya.
Herya mengatakan, kondisi buka tutup pasien Covid-19 yang akan masuk ke RSUD Mardhi Waluyo sudah berlangsung sejak Kamis (8/7/2021) ketika pasokan oksigen mulai menipis.
"Misalnya keterlambatan hari ini. Seharusnya pasokan oksigen cair dan tabung sudah datang dini hari tadi, tapi sampai siang belum masuk," ujarnya.
Selama beberapa pekan terakhir kebutuhan oksigen di RSUD Mardhi Waluyo memang mengalami lonjakan sekitar dua kali lipat dibandingkan kebutuhan sebelumnya.
Baca juga: Kasus Kericuhan Patroli PPKM Darurat di Surabaya, Polisi Tetapkan 2 Tersangka Baru
Jika sebelumnya RSUD Mardhi Waluyo membutuhkan 9 ton hingga 10 ton oksigen cair per pekan, saat ini setiap hari membutuhkan 2,3 ton per hari atau 16 ton per pekan.
Kebutuhan oksigen tabung saat ini, tambahnya, adalah sekitar 300 liter per hari.
Herya mengatakan, 20 bed perawatan intensif (ICU) untuk pasien Covid-19 saat ini dilengkapi dengan tiga ventilator dan enam HNFC.
"Sudah datang sembilan HNFC baru, dan segera menyusul satu lagi sehingga nanti total ada 16 bed dengan HNFC. Kebutuhan oksigen akan semakin besar nanti," jelasnya.