Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Polisi dan Pemilik Angkringan Adu Mulut | Wanita Pengemudi Mobil Seret Motor Sejauh 200 Meter

Kompas.com - 13/07/2021, 06:20 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan seorang pemilik angkringan di Bandar Lampung mengamuk dan adu mulut dengan petugas Satgas Covid-19 saat penertiban jam operasional PPKM Darurat viral di media sosial.

Diketahui itu, peristiwa itu terjadi Jalan Imam Bonjol, Bandar Lampung, Sabtu (10/7/2021) malam.

Dalam video yang beredar luas di media sosial, tampak terlihat seorang pria yang diduga sebagai pemilik angkringan berdebat dengan petugas Satgas Covid-19 dari kepolisian terkait penutupan usahanya karena sudah melewati jam operasional.

Dalam video itu, kata pria tersebut, ia berjualan untuk menghidupi keluarga dan kebutuhan anaknya.

Tak hanya itu, pria tersebut juga menyinggung sikap arogansi petugas yang membentak saat menertibkan dirinya.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Bandar Lampung Ahmad Nurizki (Rizki) menyebut, peristiwa itu terjadi karena ada kesalapahaman antara pedagang dan satgas.

Sementara itu, sebuah mobil Toyota Vios dengan nomor polisi D 1882 SGU yang dikemudikan seorang wanita berinisial AD (27), menabrak sepeda motor Supra D 5843 FX hingga menyeretnya sejauh 200 meter.

Sebelum menyeret motor Supra, mobil Vios itu terlebih dahulu menabrak Honda Scopy D 6782 ADE.

Peritiswa itu terjadi di Jalan Logam tepatnya di kawasan Margacinta, Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (11/7/2021) sekitar pukul 14.30 WIB.

Polisi menyebut, pengemudi itu kabur diduga panik.

Berikut populer nusantara selengkapnya:

1. Video viral adu mulut polisi dan pemilik angkringan

Ilustrasi videoShutterstock Ilustrasi video

Warganet dihebohkan dengan beredarnya sebuah video yang memperlihatkan seorang pemilik angkringan di Bandar Lampung mengamuk dan adu mulut dengan petugas Satgas Covid-19.

Dalam video itu, kata pria tersebut, ia berjualan untuk menghidupi keluarga dan kebutuhan anaknya.

"Bapak jangan... pakai seragam jadi nindas-nindas rakyat. Saya di sini cari makan Pak, bayar anak buah, bayar anak sekolah," kata pria tersebut.

Tak hanya itu, pria tersbut juga menyinggung sikap arogansi petugas yang membentak saat menertibkan dirinya.

"Jangan bilang saya aparat, saya aparat, bapak masih gajian, Pak," kata pria itu.

Terkait dengan video itu, Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Bandar Lampung Ahmad Nurizki (Rizki) mengatakan, peristiwa itu terjadi karena ada kesalapahaman antara pedagang dan satgas.

"Ada kesalapahaman, tapi masalahnya sudah clear saat itu juga. Masing-masing sudah meminta maaf dan berdamai,"kata Rizki saat dihubungi, Senin (12/7/2021).

Baca juga: Adu Mulut dan Saling Bentak dengan Polisi, Pemilik Angkringan: Bapak Masih Gajian, Saya Cari Makan!

 

2. Wanita pengemudi mobil seret motor sejauh 200 meter

Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan aksi warga mengejar sebuah mobil sedan hitam Toyota Vios.Tangkapan layar Instagram Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan aksi warga mengejar sebuah mobil sedan hitam Toyota Vios.

Kanit Laka Lantas Satlantas Polrestabes Bandung AKP Tejo Reno mengatakan, kejadian berawal saat mobil yang dikendarai AD (27) melaju di Jalan Terusan Buah Batu di depan Kedai Si Poelen, Kecamatan Bandung Kidul.

Kemudian, saat di lokasi kejadian, mobil yang itu menyenggol motor Scopy yang melaju di depannya.

Akibatnya, kata Tejo, pengendara motor terjatuh dan hanya mengalami luka ringan.

Namun, lanjut Tejo, usai menabrak pengemudi mobil itu bukannya berhenti malah terus melaju dan menabrak sepeda motor Supra.

Warga yang geram melihat aksi pengemudi mobil itu lalu mengejarnya dengan menggunakan sepeda motor.

Saat dikejar, kata Tejo, mobil terus menyeret motor milik korban hingga ratusan meter.

"Cuma motor korban saja yang terseret, sekitar 200 meter," kata Tejo di Mapolrestabes Bandung, Senin (12/7/2021).

Saat ini pengendara mobil itu sudah diamankan dan dalam pemeriksaan polisi.

"Pengedara sudah ditangani dan dalam penyelidikan," ujarnya.

Baca juga: Wanita Pengemudi Mobil Seret Motor Sejauh 200 Meter, Tetap Ngebut meski Kendaraan Dirusak Warga

 

3. Anak 12 tahun ditangkap saat demo Rizieq Shihab, sujud di kaki ibu

Seorang diduga perusuh demo bela Rizieq Shihab di Kejari Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, menangis sambil bersujud meminta maaf ke ibunya. Anak berusia 12 tahun ini dijenguk ibunya di ruang Satreskrim Polres Tasikmalaya, Senin (12/7/2021) malam.KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Seorang diduga perusuh demo bela Rizieq Shihab di Kejari Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, menangis sambil bersujud meminta maaf ke ibunya. Anak berusia 12 tahun ini dijenguk ibunya di ruang Satreskrim Polres Tasikmalaya, Senin (12/7/2021) malam.

Seorang anak 12 tahun ditangkap polisi karena diduga sebagai perusuh saat demo bela Rizieq Shihab di Kejaksaan Negeri Singaparna, Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (12/7/2021) siang. Bocah tersebut diamankan bersama dengan 30 orang lainnya.

Saat dijemput ibunya, Kokom (49), bocah tersebut hanya bisa menangis sambil bersujud dan meminta maaf kepada orangtuanya.

"Mamah, mamah, minta maaf. Saya minta maaf, saya enggak tahu kalau akan jadi seperti ini. Mamah mohon maaf," ujar anak tersebut ke ibunya yang baru tiba di kantor polisi.

Sebelum diamankan polisi, kata Kokom, anaknya pamit kepada dirinya untuk mengaji di masjid di kawasan Kantor Bupati Tasikmalaya.

Namun, bukannya mengaji, ia malah ikut aksi demo bela Rizieq bersama dengan sekelompok orang lainnya.

"Jadi begini kan? Makanya kamu jangan bohong, bilang ke mamah katanya mau ngaji tadi," kata Kokom.

Baca juga: Anak 12 Tahun yang Ditangkap Saat Demo Rizieq Shihab Sujud dan Menangis di Kaki Ibunya

 

4. Simpatisan Rizieq Shihab rusak mobil polisi dan kantor kejaksaan

Foto sekelompok orang yang berunjukrasa membela Rizieq Shihab  berakhir rusuh., massa pedemo merusak mobil polisi dan melempari batu ke Kantor Kejaksaan Negeri Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Senin (12/7/2021).KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Foto sekelompok orang yang berunjukrasa membela Rizieq Shihab berakhir rusuh., massa pedemo merusak mobil polisi dan melempari batu ke Kantor Kejaksaan Negeri Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Senin (12/7/2021).

Sekelompok pengunjukrasa meminta Rizieq Shihab dibebaskan di depan Kantor Kejaksaan Negeri Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (12/7/2021).

Karena tuntunannya tak dipenuhi, aksi itu pun berujung dengan ricuh.

"Iya, awalnya demo itu meminta Kejaksaan untuk membebaskan Rizieq. Tadi, Kejari Singaparna disuruh membuat pernyataan untuk itu, saya enggak mau, mereka yang mau. Dari awal saya sudah suruh masuk 2 orang, tapi mereka enggak mau," kata Kepala Kejaksaan Negeri Singaparna, Muhammad Syarif, saat dihubungi wartawan lewat telepon, Senin siang.

Saat unjuk rasa terjadi, massa sempat merusak 3 mobil dinas Polres Tasikmalaya.

Bukan itu saja, massa juga melempari Kantor Kejaksaan Negeri Singaparna dengan batu. Akibatnya, seorang polisi mengalami luka di bagian tangan.

Dalam aksi unjuk rasa itu, polisi berhasil mengamankan 31 pengunjukrasa untuk dimintai keterangan.

"Mobil polisi tiga hancur, satu anggota polisi luka dipukul dekat pagar. Sesuai informasi sebagian pelaku ada dari Ciamis dan Majalengka. Pelemparan batu, juga menembakan kembang api atau mercon. Ada di Polres diamankan, kalau enggak salah 31 orang yang diamankan," ujarnya.

Baca juga: Simpatisan Rizieq Shihab Rusak Mobil Polisi dan Kantor Kejaksaan, Puluhan Orang Diamankan

 

5. Petugas pemikul jenazah yang minta Rp 4 juta ke keluarga pasien Covid-19 dipecat

Tanda bukti pungutan liar di pemakaman khusus jenazah pasien Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cikadut yang menimpa warga non-muslim di Kota Bandung.KOMPAS.com/PUTRA PRIMA PERDANA Tanda bukti pungutan liar di pemakaman khusus jenazah pasien Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cikadut yang menimpa warga non-muslim di Kota Bandung.

Oknum petugas pemikul jenazah Covid-19 yang melakukan pungutan liar (pungli) di TPU Cikadut, Bandung, Jawa Barat, telah dipecat dari pekerjaannya.

"Oknum yang melakukan pungli dan membeda-bedakan agama adalah tindakan yang sangat tidak dapat dibenarkan dan tidak bisa ditoleransi," ujar Kepala Dinas Penataan Ruang (Distaru) Kota Bandung, Bambang Suhari, Minggu (11/7/2021).

Kata Bambang, meski oknum tersebut telah meminta maaf kepada pihak keluarga, ia memastikan proses hukum akan terus berjalan.

Bambang berharap, kejadian pungli di TPU Cikadut tidak akan terjadi lagi.

"Kami akan bekerja sama dengan semua pihak untuk mengawasi agar kejadian serupa tidak terjadi lagi. Apabila ada yang pungli, kami meminta masyarakat untuk segera melaporkan melalui SP4N LAPOR dan SMS ke 1708," ujarnya.

Baca juga: Petugas Pemikul Jenazah yang Minta Rp 4 Juta ke Keluarga Pasien Covid-19 yang Berduka Dipecat

 

Sumber: Kompas.com (Penulis: Putra Prima Perdana, Tri Purna Jaya, Irwan Nugraha, Agie Permadi | Editor: David Oliver Purba, Michael Hangga Wismabrata)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berawal dari Rebutan Lahan, Peternak Bebek di Klaten Tewas Usai Adu Jotos dengan Rekannya

Berawal dari Rebutan Lahan, Peternak Bebek di Klaten Tewas Usai Adu Jotos dengan Rekannya

Regional
Prabowo Dorong Ketua DPD Gerindra Jateng Sudaryono Maju Pilgub Jateng

Prabowo Dorong Ketua DPD Gerindra Jateng Sudaryono Maju Pilgub Jateng

Regional
Kasus Investasi Bodong di Kalsel, Mobil Tangki BBM Milik Pelaku Diamankan

Kasus Investasi Bodong di Kalsel, Mobil Tangki BBM Milik Pelaku Diamankan

Regional
Pengamanan Lebaran di Riau, 62 Posko Siaga Didirikan dan Ribuan Personel Pengamanan Diterjunkan

Pengamanan Lebaran di Riau, 62 Posko Siaga Didirikan dan Ribuan Personel Pengamanan Diterjunkan

Regional
Kronologi Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten, Pelaku Mantan Bos Dendam karena Utang

Kronologi Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten, Pelaku Mantan Bos Dendam karena Utang

Regional
Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Disertai Dentuman Kuat

Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Disertai Dentuman Kuat

Regional
Kisah Masjid Wali di Bibir Sungai Lusi yang Tak Pernah Kebanjiran

Kisah Masjid Wali di Bibir Sungai Lusi yang Tak Pernah Kebanjiran

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Regional
Beda Nasib Mahasiswa Unnes dan Udinus Saat Ikut Program Ferienjob di Jerman

Beda Nasib Mahasiswa Unnes dan Udinus Saat Ikut Program Ferienjob di Jerman

Regional
Mantap Usung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng, PKB Cari Partner Koalisi

Mantap Usung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng, PKB Cari Partner Koalisi

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Bos Madu Bunuh Mantan Anak Buahnya karena Ditagih Utang Lebih Galak

Bos Madu Bunuh Mantan Anak Buahnya karena Ditagih Utang Lebih Galak

Regional
Cari Kepiting, 3 Pemuda Penyandang Disabilitas Malah Dituduh Begal

Cari Kepiting, 3 Pemuda Penyandang Disabilitas Malah Dituduh Begal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com