Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Bike Messenger Semarang, Sukarela Antarkan Makanan untuk Pasien Covid-19 yang Isoman

Kompas.com - 13/07/2021, 06:14 WIB
Riska Farasonalia,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Sekelompok anak muda di Kota Semarang, Jawa Tengah, memiliki kepedulian menolong sesama di tengah pandemi yang kian merebak.

Kelompok yang dinamakan Antarantarsemarang, tergerak hatinya membantu warga isoman dengan mengantarkan barang secara sukarela.

Cara mengantarkannya pun cukup unik dan ramah lingkungan yakni dengan menggunakan sepeda atau biasa disebut bike messenger.

Baca juga: Bakal Ada Pembagian Paket Obat Gratis, Ganjar Minta Warga yang Isoman di Rumah Lapor RT

Chori Aji Wibowo bersama rekannya Mamen menginisiasi gerakan ini lantaran melihat banyaknya warga yang harus menjalani isolasi mandiri di rumah.

Warga isoman merasa kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari karena tidak diperbolehkan keluar rumah.

"Selama seminggu berjalan, setiap harinya Alhamdulillah bisa mengantarkan dua pesanan bagi warga isoman secara gratis. Paling banyak antar obat-obatan," jelas Chori kepada Kompas.com, Selasa (12/7/2021).

Menurutnya, warga yang membutuhkan pertolongan merasa terbantu sekali dengan adanya gerakan tersebut.

Sebab, tidak semua bersedia mengantarkan pesanan warga isoman ke rumah terlebih rumah sakit.

"Kita tidak hanya mengantarkan barang bagi warga isoman di rumah saja tetapi juga untuk nakes di rumah sakit. Alhamdulillah respons mereka sangat senang karena merasa terbantu sekali. Ada yang bilang jika mendapat pesanan untuk mengantar ke rumah sakit jasa pengantaran biasanya menolak," ungkapnya.

Baca juga: Cerita Sejumlah Pemuda di Magetan Berikan Susu dari Peternak Lokal ke Warga yang Isoman

Chori mengatakan para rider yang bertugas dibekali alat pelindung diri yang ketat sehingga dapat mencegah penularan virus.

"Kami menekankan kepada rider rider untuk selalu menggunakan masker dua sampai tiga lapis saat memasuki rumah sakit, rajin-rajin menggunakan hand sanitizer. Selain itu selalu mengingatkan ketika sampai di rumah langsung mandi dan pakaian yang sudah dipakai sesegera mungkin dicuci," katanya.

Rider Antarantarsemarang antar barang di RSUD Wongsonegoro Semarang.KOMPAS.com/Antarantarsemarang Rider Antarantarsemarang antar barang di RSUD Wongsonegoro Semarang.
Chori mengatakan warga isoman yang membutuhkan pengantaran barang bisa menghubungi nomor WhatsApp dan media sosial selama PPKM Darurat.

"Untuk cara khusus kalian cukup di rumah saja ambil hp terus Call 0895395295666 atau DM ke Instagram @antatantarsemarang. Syaratnya menunjukkan surat keterangan hasil tes swab atau PCR positif," ungkapnya.

Sementara itu, Chori menceritakan kelompoknya sendiri sudah dibentuk sejak setahun yang lalu tepatnya 27 Juli 2020.

"Karena kita sifatnya movement sifatnya sukarela dan tentunya menggandeng komunitas-komunitas sepeda di Semarang untuk ikut gabung," katanya.

Baca juga: Lihat Warga Bandung Gotong-royong Bantu Pasien Isoman, Erick Thohir Mengaku Malu

Mereka juga mempunyai misi mengurangi polusi dan kemacetan di Kota Semarang.

"Kita memang kalah sama kecepatan dengan ojol-ojol tapi kami juga peduli terhadap lingkungan," tuturnya.

Selama ini pengantarannya masih di dalam ring road Kota Semarang bawah seperti Kota Lama, Tugu Muda, Simpang Lima dan Pedurungan.

Para rider biasanya menerima pengiriman paket, dokumen, makanan ringan dan barang lain yang bisa dibawa menggunakan sepeda.

"Kita satu tim ada 10 rider tidak hanya mengantarkan saja tapi kita bisa mengambil barang maupun membelikan suatu barang," ujarnya.

Baca juga: 5 Pasien Covid-19 di Cianjur Meninggal saat Isoman, Bupati: Dipicu Penyakit Bawaan

Selain membantu warga isoman, pihaknya juga melayani warga yang ingin menggunakan jasanya dengan tarif terjangkau.

Jam operasionalnya Senin hingga Sabtu mulai pukul 11.00-17.00 WIB.

"Ada service yang namanya Tukokke To, Terke To dan Jupukke To. Untuk biaya antar sendiri jarak 5 kilometer Rp 10.000 jika lebih dari 5 kilometer hitungannya per kilometernya Rp 2000 tidak mahal tidak murah tetapi terjangkau," ucapnya.

Selain itu, ia juga menggandeng beberapa UMKM yang membutuhkan jasa pengiriman barang dengan tarif Rp 10.000 untuk area Semarang bawah.

Chori mengaku selama pandemi sudah banyak warga yang menggunakan jasa pengantaran barang dengan sepeda

"Paling banyak kami mengantar makanan. Yang paling mengesankan ketika kami disuruh pick up uang sejumlah Rp 3 juta untuk setor tunai ke salah satu bank di situ kita menganggap bahwa orang sudah percaya mengenai pelayanan kita dan merasa bersyukur," ceritanya.

Baca juga: Pasien Covid-19 yang Jalani Isoman di Yogyakarta Bakal Dapat Obat Gratis

Pihaknya juga terbuka bagi pencinta sepeda yang ingin bergabung menjadi bike messenger.

Selain itu juga tidak ada kriteria khusus untuk jenis sepeda yang digunakan.

"Tidak ada syarat khusus untuk bergabung, yang penting punya sepeda suka sepeda, helm sepeda karena untuk keselamatan, lalu ransel," ungkapnya.

Baca juga: Warung Bubur Ayam di Semarang Tiap Hari Gratiskan Ratusan Porsi untuk Warga yang Isolasi Mandiri

Ia menegaskan menjadi bike messenger bukan ajang untuk mencari uang tapi lebih ke mengisi luang untuk bersepeda sehat.

"Uang bagi kami adalah bonusnya. Yang penting tetap peduli lingkungan, tetap bersepeda, tetap berbuat baik kepada sesama. Keep riding," pungkasnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

FX Rudy Ungkap Pesan Khusus dari Megawati Soekarnoputri

FX Rudy Ungkap Pesan Khusus dari Megawati Soekarnoputri

Regional
Bus ALS Terbalik di Jalur Padang-Bukittinggi, Kernet Tidur dan Selamat

Bus ALS Terbalik di Jalur Padang-Bukittinggi, Kernet Tidur dan Selamat

Regional
Sebut Penjaringan Cawalkot PDI-P Solo Sudah Ramai, Gibran: Makin Banyak Pilihan, Makin Bagus

Sebut Penjaringan Cawalkot PDI-P Solo Sudah Ramai, Gibran: Makin Banyak Pilihan, Makin Bagus

Regional
Dorong Kelancaran Arus Mudik dan Balik Lebaran, Pemkab Wonogiri Lakukan Rekayasa Lalu Lintas di 8 Titik

Dorong Kelancaran Arus Mudik dan Balik Lebaran, Pemkab Wonogiri Lakukan Rekayasa Lalu Lintas di 8 Titik

Regional
Wakil Ketua DPRD Jateng Quatly Alkatiri Meninggal Dunia, Dimakamkan Hari Ini di Sukoharjo

Wakil Ketua DPRD Jateng Quatly Alkatiri Meninggal Dunia, Dimakamkan Hari Ini di Sukoharjo

Regional
'Ngaku' untuk Beli Susu Anak, Pria yang Mencuri hingga Seret Karyawan Alfamart Semarang Ditangkap Polisi

"Ngaku" untuk Beli Susu Anak, Pria yang Mencuri hingga Seret Karyawan Alfamart Semarang Ditangkap Polisi

Regional
35 Persen Pemudik Belum Kembali dari Sumatera, Gelombang Arus Balik Diprediksi Masih Terjadi

35 Persen Pemudik Belum Kembali dari Sumatera, Gelombang Arus Balik Diprediksi Masih Terjadi

Regional
PDI-P Tutup Pintu Bobby di Pilkada Sumut 2024, Gibran: Tenang Aja

PDI-P Tutup Pintu Bobby di Pilkada Sumut 2024, Gibran: Tenang Aja

Regional
Banjir Rendam Ribuan Rumah Warga di Lebong Bengkulu

Banjir Rendam Ribuan Rumah Warga di Lebong Bengkulu

Regional
Gibran Mengaku Bahas Kemungkinan Ajak PDI-P Koalisi untuk Kuasai Parlemen di Rumah Prabowo

Gibran Mengaku Bahas Kemungkinan Ajak PDI-P Koalisi untuk Kuasai Parlemen di Rumah Prabowo

Regional
Gempa Magnitudo 5 Guncang Alor NTT, Tak Berisiko Tsunami

Gempa Magnitudo 5 Guncang Alor NTT, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Sekeluarga Tewas di Mobil Terjebak Lumpur di Jambi, Saudara Tolak Otopsi

Sekeluarga Tewas di Mobil Terjebak Lumpur di Jambi, Saudara Tolak Otopsi

Regional
Digigit Anjing, Warga di Sikka Terluka Parah

Digigit Anjing, Warga di Sikka Terluka Parah

Regional
Erni Ditemukan Tewas Terkapar di Jalan, Diduga Terkena Peluru Nyasar

Erni Ditemukan Tewas Terkapar di Jalan, Diduga Terkena Peluru Nyasar

Regional
Kebakaran Rumah di Ambon, Penghuni Tewas Terjebak Kobaran Api

Kebakaran Rumah di Ambon, Penghuni Tewas Terjebak Kobaran Api

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com