Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Tragis BL, Tewas Dibunuh Keponakannya yang Masih SMA karena Menolak untuk Berhubungan Badan

Kompas.com - 13/07/2021, 05:15 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Entah apa yang ada dibenak YYF (19), pelajar kelas XII Sekolah Menengah Atas (SMA) di salah satu Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur ini, ia dengan tega membunuh tantenya, MRL alias BL (47) hanya karena menolak untuk diajak berhubungan badan.

Korban ditemukan tewas di pinggir Cekdam Sadan, Dusun Srin, Desa Raisamane, Kecamatan Rinhat, Malaka, Jumat (2/7/2021) lalu.

Kasat Reskrim Polres Malaka Iptu Jamari mengatakan, kejadian berawal saat pelaku menanyakan keberadaan korban kepada ibunya, Jumat pagi.

Baca juga: Polisi Tangkap Pelajar SMA yang Bunuh Tantenya karena Menolak Berhubungan Seks

Kemudian, kepada pelaku, sang ibu memberi tahu bahwa korban pergi ke kebun untuk memetik sirih.

Setelah itu, pelaku langsung ke lokasi namun tidak melihat korban.

Karena tidak melihat korban, pelaku memutuskan untuk pulang melewati jalan menuju cekdam (tanggul air). Saat melintas, pelaku melihat korban sedang mencuci tangan.

"Melihat tantenya, pelaku pun timbul niat untuk menyetubuhi korban, sehingga pelaku mendekatinya," kata Jamari, Senin (12/7/2021).

Baca juga: Seorang Pelajar SMA Bunuh Tantenya yang Menolak Berhubungan Seks

Namun, niatnya korban langsung ditolak oleh korban.

Pelaku yang kesal pemintaan berhubungan badannya ditolak oleh korban langsung mengambil batu dan melemparinya.

Lempar itu mengenai bagian bawah kelopak mata hingga luka dan berdarah, sehingga korban terjatuh.

Baca juga: Ibu dan Anak Kandung di Bitung Berhubungan Badan, Polisi: Anak Perempuannya Sudah 3 Kali Menyaksikan Mereka

Setelah itu pelaku langsung mengambil kayu dan menusuknya hingga korban tewas.

Usai membunuh korban, pelaku langsung pulang ke rumah dan membuat sandiwara kepada ibunya bahwa ia menemukan tantenya sudah dalam keadaan tewas di cekdam.

Tanpa rasa curiga, pihak kelaurga kemudian melaporkan kasus tersebut ke polisi.

Baca juga: Mamah, Minta Maaf, Saya Enggak Tahu Kalau Akan Jadi seperti Ini

Pelaku ditangkap

Ilustrasi ditangkapKOMPAS.com/ Junaedi Ilustrasi ditangkap

Polisi yang mendapat laporan itu langsung melakukan penyelidikan dan penyidikan hingga berhasil mengungkap kasus pembunuhan tersebut.

Pelaku tak lain adalah keponakannya sendiri, yakni YYF.

"Setelah melakukan penyelidikan, akhirnya kita menangkap pelaku yang masih berstatus pelajar SMA ini pada Minggu kemarin," ujarnya.

Baca juga: Ibu di Muaraenim Ajak Anak Kandungnya Berhubungan Intim, Terbongkar Saat Digerebek Polisi Kasus Narkoba

Kepada polisi, YYF mengakui perbuatannya yang telah membunuh tantenya.

"Motif pembunuhan karena korban menolak berhubungan badan," ujarnya.

Saat ini, YYF sudah ditahan di Mapolres Malaka untuk proses hukum lebih lanjut dan sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Atas perbuatannya, YYF dijerat Pasal 338 atau Pasal 351 ayat 3 KUHP.

Baca juga: Pamit Mengaji, Anak 12 Tahun Ini Malah Ikut Demo Bela Rizieq Shihab, Ditangkap Polisi, Menangis di Kaki Ibu

 

(Penulis : Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere | Editor : Abba Gabrillin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute dan Tarif Bus Gunung Harta Solutions Executive Jakarta-Blitar

Rute dan Tarif Bus Gunung Harta Solutions Executive Jakarta-Blitar

Regional
Indeks SPM Bidang Pendidikan HST Tertinggi Se- Kalsel, Bupati Aulia: Gambaran Pendidikan

Indeks SPM Bidang Pendidikan HST Tertinggi Se- Kalsel, Bupati Aulia: Gambaran Pendidikan

Regional
Sidak ke Toko Modern, Tim Gabungan di Solo Temukan Makanan Kedaluwarsa yang Masih Dijual

Sidak ke Toko Modern, Tim Gabungan di Solo Temukan Makanan Kedaluwarsa yang Masih Dijual

Regional
TNI AL Sita Rokok Ilegal Senilai Rp 2 Miliar di Labuan Bajo

TNI AL Sita Rokok Ilegal Senilai Rp 2 Miliar di Labuan Bajo

Regional
Kasus Nenek di Kupang yang Dituduh Santet Diselesaikan Secara Adat

Kasus Nenek di Kupang yang Dituduh Santet Diselesaikan Secara Adat

Regional
PDI-P Blora Masih Rahasiakan Caleg yang Isi Kursi DPRD

PDI-P Blora Masih Rahasiakan Caleg yang Isi Kursi DPRD

Regional
2 Pembunuh Penjual Madu Baduy di Serang Banten Ditangkap

2 Pembunuh Penjual Madu Baduy di Serang Banten Ditangkap

Regional
131.703 Jiwa Terdampak Banjir Demak, Bupati Pastikan Bantuan Tersalurkan secara Bertahap

131.703 Jiwa Terdampak Banjir Demak, Bupati Pastikan Bantuan Tersalurkan secara Bertahap

Regional
Remaja 17 Tahun Bunuh Anggota Polisi di Losmen Lampung Tengah, Korban Sempat Dicekoki Miras

Remaja 17 Tahun Bunuh Anggota Polisi di Losmen Lampung Tengah, Korban Sempat Dicekoki Miras

Regional
Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Regional
Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Regional
Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Regional
Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Regional
Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Regional
Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com