"Saya di Sini Cari Makan Pak, Bayar Anak Sekolah, Bayar Anak Buah"

KOMPAS.com - Sebuah video seorang pemilik angkringan terlibat adu mulut di Jalan Imam Bonjol, Lampung, pada Sabtu (10/7/2021) malam.

Pemilik angkringan tersebut keberatan saat petugas Satgas Covid-19 melarang usahanya buka selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Pasalnya, kata pria tersebut, hasil usaha angkringan itu menghidupi keluarga dan kebutuhan sekolah anak.   

Baca juga: Polisi Buru Terduga Provokator yang Sebar Video Kericuhan PPKM Darurat Surabaya di Media Sosial

"Bapak jangan... pakai seragam jadi nindas-nindas rakyat. Saya di sini cari makan Pak, bayar anak buah, bayar anak sekolah," kata pria tersebut.

Selain itu, pria tersebut juga merasa terintimidasi dengan aksi arogan petugas yang membentak saat menertibkan dirinya.

"Bapak jangan bilang saya aparat, saya aparat, bapak masih gajian, Pak," kata pria itu.

Penjelasan Satgas Covid-19

Terkait insiden itu, Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Bandar Lampung, Ahmad Nurizki (Rizki) menjelaskan, adu mulut tersebut dipicu kesalahpahaman.

Menurutnya, setelah adu mulut itu, petugas dan pria yang belum diketahui identintasnya itu sudah berdamai.

"Ada kesalahpahaman, tapi masalahnya sudah clear saat itu juga. Masing-masing sudah meminta maaf dan berdamai," kata Rizki saat dihubungi, Senin (12/7/2021).

Baca juga: Adu Mulut dan Saling Bentak dengan Polisi, Pemilik Angkringan: Bapak Masih Gajian, Saya Cari Makan!

Rizki menegaskan, Satgas Covid-19 Kota Bandar Lampung selalu mengedepankan cara persuasif dan dialog saat menyosialisasikan peraturan terkait penerapan PPKM.

"Warga Bandar Lampung ini biasanya kooperatif. Kemarin ada miskomunikasi saja. Intinya kalau tertib pasti aman, jika tidak berkerumun dan tidak melewati batas jam operasional pasti tidak ditertibkan," kata Rizki.

Seperti diberitakan sebelumnnya, video berdurasi satu menit yang diunggah akun Instagram @seputar_lampung pada Minggu (11/7/2021).

(Penulis: Kontributor Lampung, Tri Purna Jaya | Editor: David Oliver Purba)