Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid-19 di Indonesia, Relawan: Mau Masuk RS Susah, Masuk Kuburan Juga Susah (1)

Kompas.com - 12/07/2021, 06:07 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Pasien yang meninggal akibat Covid-19 kini tak hanya ditemui di ruang-ruang perawatan rumah sakit, tapi juga terbaring di ruang-ruang tunggu IGD dan terbujur di rumah-rumah.

Kasus kematian yang melejit membuat tim pemulasaraan jenazah kewalahan. Di DKI Jakarta, pengurusan jenazah di rumah-rumah harus mengantre.

Di Yogyakarta, puluhan jenazah Covid-19 berjajar menunggu giliran diurus, sementara masih ada jenazah lain yang berderet di ruang IGD. Adapun di Kota Cimahi, Jawa Barat, anggota keluarga jenazah terpaksa rela menanti belasan jam mengantre pemakaman.

Baca juga: Sehari 4 Pasien Covid-19 di RSUP Mohammad Hoesin Palembang Meninggal

Penuturan sejumlah narasumber di lapangan menguatkan pemaparan koalisi warga LaporCovid-19. Berdasarkan himpunan data LaporCovid19, dari awal Juni hingga Selasa, (6/7/2021), terdapat sekitar 324 orang meninggal dunia karena 'terpaksa' melakukan isolasi mandiri akibat rumah sakit penuh.

Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman menyebut, fenomena ini sebagai cermin "keparahan pandemi dan kegagalan Indonesia dalam pengendalian pandemi".

Wirawan bertutur panjang mengenai kondisi yang harus dia hadapi beberapa pekan ke belakang. Sehari-hari, dia bekerja sebagai anggota Tim Pemulasaraan Jenazah Covid-19 di DKI Jakarta.

"Kita mau masuk rumah sakit, susah. Kita mau masuk kuburan (sekarang), juga susah," ujarnya.

Baca juga: Dua Kepala Desa di Madiun Meninggal Terpapar Covid-19

Beberapa kali Wirawan harus menyaksikan tubuh jenazah yang akan diurus sudah terbujur kaku.

Beberapa dalam kondisi mengenaskan. Itu karena hampir setiap jenazah pengidap Covid-19 yang meninggal dalam isolasi mandiri di rumah, tidak bisa segera mendapat penanganan.

Pemulasaraan jenazah-jenazah itu masuk ke daftar antrean mengingat sedemikian banyaknya permintaan.

"Yang melaporkan biasanya tetangganya, 'Kok orang ini nggak keluar-keluar, lagi isoman'. Begitu dilihat sudah nggak ada [meninggal], lapor ke kami. Kami tiba di sana, [jenazah] sudah kaku. Rata-rata seperti itu sekarang kondisinya," cerita Wirawan kepada wartawan Nurika Manan yang melaporkan untuk BBC News Indonesia, Kamis (8/7/2021).

Baca juga: Sembuh dari Covid-19, Wali Kota Madiun Cerita Saat Ia Terjangkit: Badan Sakit Semua

'Mau masuk RS susah, masuk kuburan juga susah'

Warga menangis di atas nisan keluarganya di area pemakaman khusus COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (28/6/2021).ANTARA FOTO Warga menangis di atas nisan keluarganya di area pemakaman khusus COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (28/6/2021).
Berderetnya jenazah yang harus dipulasarakan merupakan imbas dari peningkatan angka kematian di luar fasilitas kesehatan seiring lonjakan kasus Covid sejak Juni 2021 lalu.

Bulan-bulan sebelumnya, Wirawan biasanya menerima permintaan pemulasaraan dua hingga tiga jenazah dalam sehari. Tapi kini timnya bisa menyusun daftar antrean hingga 24 jenazah dalam sehari.

Kondisi tersebut membuat Wirawan dan kawan-kawan kewalahan. Rentetan laporan warga tak sebanding dengan daya timnya yang beranggotakan kurang dari 10 orang.

Baca juga: Sembuh dari Covid-19, Wali Kota Madiun Cerita Saat Ia Terjangkit: Badan Sakit Semua

"Sehari hanya sanggup paling tinggi itu 18 (jenazah). Berangkat dari jam delapan pagi atau setengah sembilan lah, pulang sudah subuh. Pagi baru balik ke posko lagi," ungkap bapak dua anak tersebut.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Regional
Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Regional
Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com