KOMPAS.com - YT (47), dimintai uang Rp 4 juta saat akan memakamkan ayahnya yang meninggal dunia pada 6 Juli 2021 karena terpapar Covid-19.
Alasannya karena pemakaman Covid-19 untuk non-muslim tidak dibayar oleh pemerintah.
Sementara itu di Kabupaten Bogor, viral video petugas puskesmas asyik berkaraoke sambil mengabaikan ibu hamil dan pasien Covid-19 yang hendak berobat.
Video tersebut membuat Bupati Bogor Ade Yasin kesal dan melakukan sidak ke lokasi yakni Puskesmas Situ Udik, Kecamatan Cibungbulang.
Berikut lima berita populer Nusantara selengkapnya:
Alasannya karena pemakaman Covid-19 untuk non-muslim tidak dibayar oleh pemerintah.
Uang sebanyak itu diminta oleh salah satu orang bernama Redi yang mengaku sebagai koordinator pemakaman Covid-19 di UPT TPU Cikadut.
"Dia bilang pemakaman Covid-19 untuk non-muslim tidak dibayar pemerintah, hanya yang muslim saja yang ditanggung pemerintah. Dia minta Rp 4 juta supaya Ayah saya bisa dimakamkan," kata YT saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (10/7/2021).
Setelah adu argumen dan tawar-menawar, angka yang disetujui adalah Rp 2,8 juta dengan harapan keluarga agar jenazah bisa segera dimakamkan.
"Sebelumnya saya minta turun lagi Rp 2 juta, tapi temannya (Redi) nyeletuk, dia bilang sudah untung dikasih segitu. Kemarin yang non-muslim ada yang sampai Rp 3,5 juta. Akhirnya kita setuju di angka Rp 2,8 juta," tutur YT.
Baca juga: Keluarga Jenazah Pasien Covid-19 di Bandung Diminta Rp 4 Juta, Alasannya Beda Agama
Viktor mengatakan, rendahnya capaian vaksinasi membuat protokol kesehatan harus semakin ketat.
Menurut dia, protokol kesehatan bisa lebih longgar apabila target vaksinasi sudah mencukupi.
“Kalau vaksinasi sudah 70 persen, baru bisa buka masker,” kata Viktor kepada sejumlah wartawan di Kupang, Sabtu (10/7/2021).
Baca juga: Gubernur NTT Izinkan Warga Buka Masker, asalkan...
KNPI menilai, pihak yang sengaja menyebarkan video istri gubernur tersebut memiliki tendensi politik yang kuat untuk menjatuhkan kredibilitas Widya.
“Kami dari DPD KNPI Provinsi Maluku sangat menyayangkan viralnya video Ketua PKK Provinsi Maluku yang diedarkan oleh orang-orang yang menurut kami tidak etis,” kata Ketua DPD KNPI Maluku Saiful Chaniago kepada wartawan di Ambon, Sabtu (10/7/2021).
Ia mengatakan menyebarkan video istri gubernur sedang berjoget itu memiliki motif politik.
Rencananya pihaknya akan melaporkan penyebar video itu ke polisi.
Baca juga: KNPI Ancam Laporkan Penyebar Video Istri Gubernur Maluku Joget ke Polisi
Resepsi itu terpaksa dibubarkan karena dinilai melanggar aturan prokes pencegahan Covid-19 dan PPKM darurat.
Kapolsek Borobudur AKP Sigit Asnawi, saat dikonfirmasi membenarkan bahwa pihaknya bersama Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kecamatan Borobudur telah menghentikan resepsi pernikahan tersebut.
"Iya, benar kami bersama menghentikan kegiatan tersebut karena melanggar aturan PPKM Darurat," kata Sigit, dihubungi Minggu (11/7/2021).
Baca juga: Langgar PPKM Darurat, Petugas Bubarkan Resepsi Pernikahan di Balkondes Borobudur
Ade berkata ia mendapatkan informasi video viral petugas puskesmas asyik berkaraoke sambil mengabaikan ibu hamil dan pasien Covid-19 yang hendak berobat.
Ia pun langsung melakukan sidak ke lokasi video viral yang berada di Puskesmas Situ Udik, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Di masa pandemi seperti ini seharusnya jangan ada yang santai-santai," tegas Ade di hadapan para staf puskesmas tersebut, Sabtu (10/7/2021).
Ade yang juga sebagai ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor langsung memberi teguran tegas kepada petugas puskesmas yang terlibat dalam kasus tersebut. ,
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Putra Prima Perdana, Sigiranus Marutho Bere, Rahmat Rahman Patty, Ika Fitriana, Afdhalul Ikhsan | Editor : Abba Gabrillin, Khairina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.