Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Pasien Covid-19 Meninggal Dunia Saat Isoman di Tasikmalaya

Kompas.com - 11/07/2021, 21:13 WIB
Irwan Nugraha,
Dony Aprian

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Kasus pasien Covid-19 meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri (isoman) kembali terjadi di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.

Kali ini, pasien berinsial A (47), warga Kelurahan Kahuripan, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, meninggal dunia di kamar kosnya sendirian, Minggu (11/7/2021).

Sebelumnya, kakak adik ditemukan tewas di rumahnya akibat positif Covid-19 di Kecamatan Indihiang, dan seorang pria paruh baya  ditemukan meninggal saat isoman di rumahnya di Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya.

"Iya, ini kalau sebelumnya ada koordinasi yang benar antara RT, RW, Satgas Kelurahan dan Satgas Kecamatan tak akan pernah terjadi. Kami, dari Satgas Kecamatan Tawang selama ini tak menerima laporan ada identitas korban ini yang isoman. Diperkirakan meninggal tadi pagi," jelas Kepolsek Tawang Polresta Tasikmalaya Iptu Nandang Rohman di lokasi kejadian, Minggu.

Baca juga: Pasien Covid-19 Meninggal Saat Isoman di Kulon Progo Meningkat, 13 Kasus dalam 5 Hari

Sesuai keterangan warga sekitar, lanjut Nandang, korban diketahui sakit setelah empat hari lalu memeriksakan diri ke dokter dan dinyatakan positif Covid-19.

Karena mengira seperti gejala flu biasa, korban memilih isoman di kamar kosnya tanpa penanganan medis.

"Tadi sesuai keterangan warga di sini, korban memeriksakan ke dokternya 4 hari lalu dan dinyatakan positif Covid-19. Korban isoman sendirian di kamar kos karena merasa tak bergejala," tambah Nandang.

Seusai menerima laporan temuan mayat di kamar kos, Nandang pun bersama tim Inafis Satreskrim Polresta Tasikmalaya mengevakuasi mayat korban dengan protokol kesehatan lengkap.

Baca juga: Wali Kota Malang: 7 Pasien Covid-19 Meninggal karena RS Penuh

Korban pun dibawa ke ruang kamar mayat RSUD Soekardjo Kota Tasikmalaya untuk diperiksa dan dimakamkan sesuai protokol kesehatan (prokes).

"Kita evakuasi ke kamar mayat RSUD. Nantinya diurus jenazahnya sesuai dengan protokol kesehatan," ungkapnya.

Nandang berharap, pihak RT maupun RW segera melaporkan jika adanya pasien Covid-19 yang tengah menjalani isoman di wilayahnya.

"Saya harap dengan kejadian ini para RT/RW dan warga lainnya peka penyebaran Covid-19 di wilayahnya. Kalau ada warga yang bergejala, isoman atau kontak erat segera laporkan Satgas," pungkasnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan, mengaku beberapa kali meminta Satgas Kelurahan, RT dan RW untuk peka mengawasi dan melaporkan warga bergejala atau isoman di perkampungan.

Hal ini, supaya memudahkan tim penanganan medis turun langsung ke lapangan untuk memberikan pertolongan.

"Saya sudah peringatkan dari awal dan jauh-jauh hari peran RT RW dan Kelurahan tentang warganya yang kontak erat, isoman, atau bergejala seperti anosmia untuk melapor ke Satgas. Kalau dibiarkan akan seperti ini lagi dan menyebarkan ke orang sekitarnya di perkampungan atau pemukiman," jelas Ivan, Minggu petang.

Ivan berharap, kerja sama antara masyarakat dan pemerintah terjalin kuat demi menekan kasus Covid-19.

"Kalau RT dan RW tak peka akan percuma saja penyebaran akan tetap tinggi, meski pemerintah terus dengan berbagai cara dan upaya memerangi corona ini. Makanya, mari bersama-sama memerangi Covid-19 ini," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Regional
Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Regional
Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Regional
Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Regional
Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Regional
Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Regional
Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Regional
Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Regional
Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Regional
Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Regional
Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com