SERANG, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Gugus Tugas (Satgas) Covid-19 Provinsi Banten, dr Ati Pramudji Hastuti menerangkan, PPKM Darurat yang sudah berjalan sepekan mampu menurunkan mobilitas masyarakat.
"PPKM Darurat penting untuk terus dilakukan dalam menekan mobilitas masyarakat, karena untuk menekan penularan varian delta harus dapat menekan mobilitas masyarakan sampai 50 persen," kata Ati kepada wartawan melalui grup WhatsApp, Minggu (11/7/2021).
Disebutkan Ati, Kota Tangerang Selatan menjadi daerah yang penurunannya siginifikan. Bahkan, tertinggai di Pulau Jawa berdasarkan indeks mobilitas dan night light.
"Penurunan mobilitas penduduk yang sudah di atas 30 persen se-Jawa baru Kota Tangsel," ujar Ati.
Baca juga: Pemkot Bandung: Keluarga Jenazah Pasien Covid-19 yang Kena Pungli Diminta Lapor ke 119
Turunnya mobilitas masyarakat di Kota Tangsel membuat zona resiko penyebaran Covid-19 yang tadinya berada di zona merah menjadi oranye.
"Oleh karena itu, sejak Senin (5/7/2021) Tangsel yang awalnya zona merah menjadi oranye," kata Ati.
Disebutkan Ati, untuk mobilitas warga di Kota Serang menurun 20 persen, Kota Tangerang 24 persen, Kabupaten Tangerang 23 persen.
Kemudian di Kabupaten Serang 18 persen, Kabupaten Lebak 17 persen, dan Kota Cilegon 15 persen.
"Perlu terus ditingkatkan penurunan mobilitasnya sampai dengan 50 persen," jelas Ati.
Baca juga: Oknum yang Minta Rp 4 Juta kepada Keluarga Jenazah Pasien Covid-19 Dipecat dan Diperiksa Polisi
Saat ini, kasus terkonfirmasi positif di Provinsi Banten per tanggal 10 Juli 2021 sebanyak 68.444 kasus.
Jumlah akumulatif itu terdiri dari 9.793 orang masih dirawat, 56.886 orang sembuh dan 1.765 orang meninggal dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.