SEMARANG, KOMPAS.com - Di tengah situasi pandemi yang serba tidak menentu, ada sebagian orang yang terketuk hatinya berbagi kebaikan untuk sesama.
Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Romeo Julianto Sirait (35).
Pemilik warung Bubur Ayam Legenda di Kota Semarang ini, dengan sukarela menyediakan menu gratis untuk warga yang sedang menjalani isolasi mandiri.
Baca juga: Tukang Bubur hingga Bos Baso Kena Denda PPKM Darurat di Tasikmalaya, Total Rp 26 Juta
Berawal dari rasa empati melihat beberapa kasus warga isoman yang meninggal dunia, Romeo tergerak hatinya untuk membantu.
"Saya baca di berita banyak warga yang isoman meninggal karena enggak ada yang jaga, engga ada yang beri makan. Akhirnya dari situ saya berniat membantu bagikan bubur gratis untuk warga yang isoman," jelasnya kepada Kompas.com, Sabtu (10/7/2021).
Ia bercerita informasi pemberian bubur gratis ini awalnya hanya dibagikan melalui grup Whats App di lingkungan tempat tinggalnya.
"Tadinya itu saya kirim di WA RT saya dan grup-grup kecil, tahu-tahu menyebar. Enggak disangka-sangka juga," ucapnya.
Selama dua hari berjalan, sudah ada ribuan permintaan bubur gratis yang datang melalui telepon selulernya.
"Warga isoman kan pasti butuh makan yang cukup protein. Banyak yang enggak tercukupi. Ternyata banyak warga menengah bawah positif. Saya baru tahu karena ada ribuan yang masuk ke WA saya. Semua orang pasti punya rasa empati lihat kondisi seperti itu," ucapnya.
Warga Pedurungan ini mengungkapkan setiap hari bisa membagikan ratusan lebih porsi bubur untuk membantu warga isoman.
Pilihan menunya pun ada tiga macam yakni bubur ayam telur, bubur sapi telur, dan bubur telur asin.
"Setiap hari bisa sampai ratusan karena ada dua sesi, dari pagi mulai pukul. 07.00 - 10.00 WIB dan sore pukul. 16.00 - 19.00 WIB," ucapnya.
Ia juga tidak membatasi jumlah bubur gratis yang dibagikan untuk warga isoman.
"Semampu kita bagikan bubur gratis ke warga. Selama persediaan masih ada pasti kita bagikan," jelasnya.
Baca juga: Langgar PPKM Darurat, Petugas Bubarkan Resepsi Pernikahan di Balkondes Borobudur
Lantaran banyak warga yang membutuhkan pangan, ia mengaku sempat kewalahan.