Sang ibu hamil lantas dibawa ke RS Larasati, Pamekasan. Di sana, Agustin harus menjalani tes swab lagi, dan hasilnya juga positif. Penolakan pun kembali terjadi.
Pihak RS menawarkan ke rumah sakit rujukan Covid-19, yaitu RS Moh Noer dan RS Smart. Keduanya berada di Pamekasan.
Akan tetapi, dua rumah sakit itu menolak karena sudah overkapasitas.
Baca juga: Dikira Flu Biasa Ternyata Covid-19, Kakak Adik Meninggal, Sekeluarga Tertular
Suami Agustin, Achmad Hidayatullah, kemudian meminta bantuan kepada kerabatnya yang menjadi aparat di Desa Pamaroh, Kecamatan Kadur, Pamekasan.
Kerabatnya itu meminta mereka untuk mendatangi RS Nindhita, Sampang.
Setibanya di sana, Agustin akhirnya diterima dan berhasil dioperasi. Dia dan dan bayinya selamat.
Ternyata, kerabat Agustin itu sempat menghubungi Bupati Sampang Slamet Junaidi. Bupati lalu mengontak pihak rumah sakit.
Humas RS Nindhita Zaini mengakui bahwa mereka dihubungi oleh Bupati Sampang.
Baca juga: Pasien Isoman Ditemukan Meninggal Dalam Ruko, Warga: Mau Kami Kasih Makan, tapi Tak Ada Suara
"Kami buat perjanjian dulu dengan keluarga pasien agar mereka mematuhi protokol kesehatan. Semua keluarga pasien, perawat dan dokter menggunakan alat pelindung diri. Karena ini sudah darurat dan karena perintah Bupati, maka kami kerjakan," tuturnya.
Sepulang dari RS, Agustin diminta untuk menjalani isolasi mandiri di rumah dan dipisahkan dari bayinya dan keluarga.
Hal tersebut dilakukan untuk mencegah penularan virus.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman | Editor: Abba Gabrillin)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.