Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Petugas Pemakaman Covid-19, Kewalahan hingga Makan dan Tidur di Makam

Kompas.com - 10/07/2021, 16:50 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Meningkatnya pemakaman menggunakan protokol Covid-19 membuat petugas bekerja ekstra keras.

Karena dalam sehari harus mengebumikan banyak jenazah, petugas sampai merasa kewalahan.

Ini seperti yang dialami relawan pemakaman Covid-19 dari Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Madiun, Jawa Timur.

Koordinator tim pemakaman Covid-19 dari PMI Kota Madiun, Yulius Victoria, mengatakan, sejak awal Juli, timnya tiap hari memakamkan 10-11 jenazah.

“Satu hari satu tim bisa memakamkan 10 hingga 11 jenazah sejak awal Juli lalu. Hari ini kami selesaikan pemakaman 12 jenazah,” ujarnya, Jumat (9/7/2021).

Pada Jumat itu, timnya sebenarnya memakamkan 14 jenazah. Namun, karena petugas kelelahan, dua jenazah dikebumikan keesokan harinya.

Dua jenazah itu dititipkan ke kamar jenazah terlebih dulu.

Baca juga: Setiap Hari Makamkan Belasan Jenazah Pasien Covid-19, Relawan di Kota Madiun Kewalahan

“Seperti hari ini ada 14 jenazah yang harus kami makamkan. Tapi mungkin hanya 12 jenazah yang bisa kami makamkan. Sisanya dua jenazah kami makamkan besok pagi,” ucapnya.

Yulius menuturkan, timnya tak bisa memaksakan diri untuk terus memakamkan jenazah karena harus menjaga stamina.

Begitu pukul 00.00 WIB, para relawan bakal beristirahat.

Menurut Yulius, jumlah pemakaman dengan protokol Covid-19 terus melonjak sejak awal Juli 2021.

Oleh karena itu, dia berharap agar timnya mendapat tambahan personel supaya tidak kewalahan.

“Harapan kami ada tambahan tim biar tidak kewalahan seperti hari ini,” ungkapnya.

Baca juga: Jumlah Jenazah Covid-19 yang Dimakamkan Meningkat, Petugas Sampai Tidur dan Makan di Makam

 

Makan dan tidur di makam

Jumlah orang meninggal karena covid 19 di Kabupaten Magetan meningkat hingga 20 orang perhari membuat petugas pemakaman hanya bisa beristirahat dan makan di lokasi pemakaman.KOMPAS.COM/SUKOCO Jumlah orang meninggal karena covid 19 di Kabupaten Magetan meningkat hingga 20 orang perhari membuat petugas pemakaman hanya bisa beristirahat dan makan di lokasi pemakaman.

Kisah serupa juga dialami petugas pemakaman Covid-19 dari Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Salah satu anggotanya, Sudarsono, menjelaskan, meningkatnya pemakaman menggunakan protokol Covid-19 membuat timnya kewalahan.

Tak jarang, dia dan rekan-rekannya sampai makan dan tidur di area permakaman.

Baca juga: Angka Kematian Covid-19 Meningkat, Awalnya Gali Liang secara Manual, Kini Pakai Alat Berat

“Kami sudah biasa tidur dan makan di lokasi pemakaman mengingat kami harus tetap menjaga stamina,” beber Sudarsono, Jumat (9/7/2021).

Kepala Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Magetan Ari Budi Santosa menerangkan, lonjakan jumlah pemakaman terjadi sejak libur Lebaran.

“Biasanya hanya empat, sejak lebaran kemarin naik menjadi 16 per hari sampai 20-an. Tapi itu sudah termasuk pasien probable, artinya pasien yang belum dipastikan positif atau negatif,” sebutnya.

Baca juga: Cerita Relawan Termuda Pemakaman Covid-19 Madiun, Rela Tidur di Pekuburan demi Menanti Datangnya Jenazah

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan Eka Wahyui menyampaikan, tim sempat memakamkan 21 jenazah dalam sehari.

Namun, tak semua jenazah tersebut berasal dari Magetan. Begitu juga tak semuanya dipastikan positif Covid-19.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Solo, Muhlis Al Alawi; Kontributor Magetan, Sukoco | Editor: Dheri Agriesta)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com