Dede pun langsung mempersiapkan ruang isolasi darurat tersebut dan memindahkan warga isoman yang bergejala ke ruangan yang berada di Lingkungan Mako Polsek Rajapolah.
"Kami satgas Covid-19 kecamatan sudah berusaha mencari bangunan atau gedung untuk sementara dijadikan ruang isolasi tapi tidak ada yang mengizinkan. Akhirnya setelah meminta arahan kapolres, pasien-pasien bergejala diisolasi di sekitar lingkungan Mapolsek Rajapolah," tambah Dede.
Saat ini, ada dua pasien terkonfirmasi positif Covid-19 bergejala yang dirawat di rumah dinas dirinya.
Sementara, terdapat dua tenaga kesehatan yang memantau kondisi pasien serta yang menjaga selama 24 jam dari unsur Satgas Covid-19 Kecamatan Rajapolah.
"Sudah langsung diisi pasien bergejala yang semula isoman di rumahnya masing-masing," tambahnya.
Baca juga: Kisah Tukang Bubur Tasikmalaya, Cari Utang Bayar Denda Rp 5 Juta dan Bertemu Hamba Allah
Sementara itu, Kepala Polresta Tasikmalaya AKBP Doni Hermawan membenarkan rumah dinas dan ruangan Bhayangkari Polsek Rajapolah difungsikan sebagai ruang isolasi darurat warga yang isoman bergejala.
Itu karena ruangan isolasi Puskesmas dan rumah sakit rujukan di Kabupaten Tasikmalaya telah penuh oleh pasien positif bergejala lainnya.
"Iya, betul, sudah laporan semalam dan saat ini sudah digunakan pasien isoman yang semula di rumahnya bergejala ke Polsek Rajapolah," singkat Doni.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 Kecamatan Rajapolah, terdapat 544 kasus positif Covid-19 di wilayah itu hingga Sabtu (10/7/2021). Rinciannya, 351 pasien sembuh, 161 kasus aktif, dan 32 orang meninggal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.