Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Andre Rosiade Kirim Uang ke Pedagang Bubur yang Didenda Rp 5 Juta Setelah Langgar PPKM Darurat

Kompas.com - 10/07/2021, 14:26 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Salwa Hidayat (28), pedagang bubur di Tasikmalaya, Jawa Barat, didenda Rp 5 juta karena melanggar Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Selasa (6/7/2021).

Namun, usai membayar uang denda tersebut, Salwa banyak mendapat rezeki, salah satunya dari Anggota DPR RI Andre Rosiade.

Andre mengatakan, alasannya memberikan bantuan kepada pedagang bubur tersebut atas dasar kemanusiaan dan rasa iba, tidak ada unsur politik.

"Enggak ada unsur politiknya. Salwa bukan berasal dari dapil saya. Saya Ikhlas untuk meringankan biaya Salwa," kata Andre yang dihubungi Kompas.com, Jumat (9/7/2021).

Baca juga: Timnya Kewalahan Makamkan Belasan Jenazah Pasien Covid-19 Setiap Hari, Koordinator: Harapan Kami Ada Tambahan Tim

Sebelum memberikan bantuan, kata Andre, ia terlebih dahulu menghubungi pedagang bubur tersebut untuk menanyakan apakah sudah ada yang membantunya, dan apakah masih berjualan.

Setelah mendengar penjelasan dari Salwa, Andre pun langsung mengirimkan uang yang ke rekening Salwa.

"Saya tanya apakah sudah ada yang membantu, dia bilang sudah. Kemudian saya tanya lagi apakah masih berdagang, dia jawab tidak. Ya sudah, saya bantu Rp 5 juta," ujarnya.

Baca juga: Anggota DPR Andre Rosiade Kirim Uang Rp 5 Juta ke Pedagang Bubur Terkenal yang Didenda

Pilih pulang kampung

Keluarga besar pemilik bubur ayam malam di Kota Tasikmalaya ya g didenda Rp 5 juta memilih pulang kampung ke rumahnya di Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, Jumat (9/7/2021).KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Keluarga besar pemilik bubur ayam malam di Kota Tasikmalaya ya g didenda Rp 5 juta memilih pulang kampung ke rumahnya di Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, Jumat (9/7/2021).

Usai kejadian yang dialaminya, Salwa dan kakaknya Endang (40), memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya di Garut, Jawa Barat, dan tidak berjualan selama PPKM Darurat berakhir.

Salwa mengatakan, alasannya ia dan kakanya pulang ke kampung halamannya untuk menenangkan diri dulu.

Ia mengaku merasa tidak tenang berjualan seusai kejadian yang menimpanya hingga viral.

"Kami istirahat dulu, pilihan kami saja ingin berhenti dulu jualan selama PPKM Darurat sampai berakhir nanti. Sudah beres, nanti baru jualan lagi," kata Salwa ditemui di kampung halamannnya, Jumat.

"Meskipun, selama ini kami boleh berjualan asalkan tidak melayani di tempat sesuai aturan. Tapi kami memilih beristirahat dulu saja sampai tanggal 20 Juli nanti," lanjutnya.

Baca juga: Mengaku Tak Tenang Berjualan Usai Didenda Rp 5 Juta, Kakak Beradik Tukang Bubur Pilih Pulang Kampung ke Garut


Sebelumnya diberitakan, Salwa, pedagang bubur di Tasikmalaya, Jawa Barat, divonis bersalah oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tasikmalaya yang dipimpin Abdul Gofur karena nekat melayani empat pelanggan makan di tempat saat pelaksaan PPKM Darutat.

Dalam sidang tersebut, ia divonis dengan denda Rp 5 juta atau subsider kurungan 5 hari penjara.

Hakim menyebut terdakwa telah terbukti melanggar Pasal 34 Ayat 1 Juncto Pasal 21i Ayat 2 Huruf f dan g Perda Provinsi Jawa Barat Nomor 5 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Perda Provinsi Jawa Barat Nomor 13 Tahun 2018.

Terdakwa divonis pasal tersebut karena masih melayani makan di tempat bagi konsumennya di lokasi bubur malam miliknya yang terkenal di Kota Tasikmalaya tersebut.

"Terdakwa terbukti bersalah dan divonis Rp 5 juta atau subsider kurungan 5 hari penjara," jelas Abdul Gofur saat membacakan putusan sidang secara virtual bagi pelanggar PPKM Darurat, Selasa siang.

Baca juga: Tukang Bubur Kena Denda PPKM Rp 5 Juta Akhirnya Pilih Pulang Kampung ke Garut...

 

(Penulis: Perdana Putra, Irwan Nughara, | Editor David Oliver Purba, Aprilia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

Regional
Sindir Pemerintah, Warga 'Panen' Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Sindir Pemerintah, Warga "Panen" Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Regional
Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Regional
Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Regional
Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Regional
Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com