Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disekap dan Diperkosa, Ini Kronologi Penemuan 3 Anak Perempuan yang Hilang di Pandeglang

Kompas.com - 08/07/2021, 18:48 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Tiga anak perempuan asal Pandeglang, Banten hilang selama tiga hari sejak Kamis (1/7/20210). Setelah dilakukan pencarian, mereka ditemukan selamat di kampung sebelah pada Sabtu (3/7/20201).

Usai ditemukan, para korban menangis dan mengaku disekap oleh tiga pria. Tak hanya disekap, mereka juga diperkosa oleh mereka.

Kasus tersebut berawal saat salah satu korban pamit ke orangtuanya keluar untuk makan-makan pada Kamis siang.

Baca juga: Tiga Bocah Sekampung Hilang Usai Pamit Pergi Makan-makan, Saat Ketemu Mengaku Disekap 3 Pria

Ia dijemput oleh dua teman perempuannya yang masih tinggal satu kampung. Orangtua korban, S, mengaku mengizinkan anaknya keluar karena pergi dengan temannnya.

Namun mereka tidak memberitahu lokasi acara makan-makan yang mereka datangi.

"Bilangnya mau main terus bancakan sama teman-teman, mangkanya saya kasih izin karena tidak pergi sendiri juga," kata S, salah satu orangtua korban di kediamannya, Kamis (8/7/2021).

Ternyata, hingga Kamis malam mereka tak kunjung pulang. Nomor ponsel mereka juga mati dan tak bisa dihubungi. Orangtua mereka pun kemudian mengumumkan hilangnya anak mereka.

Baca juga: Polisi Buru Terduga Pelaku Penculikan 3 Bocah Perempuan di Pandeglang

Kejadian tersebut juga sempat menggegerkan warga satu kampung.

Keluarga korban dibantu warga berusaha mencoba mencari. Namun hingga keesokan harinya, 3 korban tak kunjung ditemukan.

"Sudah kita cari ke sana kemari, tidak kunjung ditemukan, warga di sini banyak mencari juga," kata S.

Sabtu sore, keluarga mendapatkan informasi jika tiga korban berada di sebuah rumah di kampung tetangga. S pun menjemput tiga anak perempuan yang tak kunjung pulang.

Baca juga: Dari 4 Orang Jadi 24 Kena Covid-19 dalam 5 Hari, Satu Perumahan di Pandeglang Lockdown

Kepada keluarganya, mereka mengaku disekap dan diperkosa oleh 3 pria. Dua orang adalah kedua temannya yang menjemput.

Setelah diperkosa, para korban tak diperkenankan pulang dengan berbagai alasan.

Tak terima dengan kejadian tersebut, S melaporkan kejadian yang menimpa anaknya itu ke polisi.

Sementara itu Kasat Reskrim Polres Pandeglang AKP Fajar Mauludi membenarkan kasus tersebut dan mengatakan jika laporan sudah masuk.

Baca juga: Catat, Ini Lokasi Vaksinasi Gratis di Kabupaten Pandeglang

Polisi saat ini sudah mengamankan dua pelaku, sementara satu pelaku lainnya masih buron.

"Betul, sedang kita tangani, dua pelaku sudah ditangkap, kita sedang mengejar satu pelaku lain," kata Fajar melalui sambungan telepon kepada Kompas.com, Kamis.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Acep Nazmudin | Editor : Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelaku Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya Menyerahkan Diri

Pelaku Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya Menyerahkan Diri

Regional
Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Regional
Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Regional
Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Regional
Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Regional
Aduan Tarif Parkir 'Ngepruk' di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Aduan Tarif Parkir "Ngepruk" di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Regional
Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Regional
Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Regional
5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Regional
Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Regional
Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Regional
Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Regional
Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Regional
2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com