"Dulu kontak erat pada ngumpet. Sekarang warga (yang jadi kontak erat) langsung datang ke puskesmas," ujar dia.
Ide spontan
Arta menjelaskan, ide memajang peti mati lahir secara spontan. Pertimbangannya karena kebanyakan orang takut mati.
"Pada umumnya orang takut dengan kematian, dengan peti, keranda, takut. Barangkali dengan begitu menjadi sadar," ucap Arta.
Ia bersyukur warga yang datang mengurus adminiatrasi di Kantor Kecamatan Lemahabang dan melihat peti mati yang dipajang menjadi sadar untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.
Persediaan
Peti mati yang dipajang merupakan persediaan dari Pemkab Karawang.
Jika ada warga yang meninggal karena Covid-19, tentu saja peti mati yang dipajang akan digunakan.
Arta menyebut, sejak awal pandemi Covid-19, sekitar 30 warganya meninggal. Pihak kecamatan telah membentuk tim pemulasaraan jenazah. Tim terdiri atas enam orang.
Sejak Januari, kasus Covid-19 di Kecamatan Lemahabang berjumlah 423 dan masuk zona oranye.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.