Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ajudan Wawalkot Pontianak Meninggal karena Covid-19, Sempat Berbagi Oksigen dengan Pasien Lain

Kompas.com - 08/07/2021, 16:03 WIB
Hendra Cipta,
Dony Aprian

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com – Ajudan Wakil Wali Kota Pontianak Reza Muhandra (28) meninggal dunia setelah sempat dirawat di rumah sakit karena terinfeksi Covid-19, Rabu (7/7/2021).

Kepergian Reza meninggalkan kisah heroik. Kisah ini diceritakan Lusi Nuryanti (36), anak seorang pasien Covid-19 yang dirawat satu ruangan bersama dengan Reza.

Baca juga: Dokter Sochib Meninggal karena Covid-19, IDI Lamongan: Sejak Pandemi Sudah 6 Dokter Gugur

Menurut Lusi, bapaknya mulai dirawat di Rumah Sakit Kota Pontianak pada Jumat (2/7/2021) kemarin.

Kemudian, pada hari Minggu (4/7/2021) siang, salah satu tabung oksigen bapaknya habis, sehingga hanya mengandalkan oksigen central.

“Saat itu, kondisi bapak tidak memungkinkan memakai hanya satu sumber oksigen. Melihat situasi itu saya sangat panik. Alhamdulillah bang Reza memberikan salah satu tabung oksigennya untuk membantu bapak saya,” kata Lusi saat dihubungi, Kamis (8/7/2021).

Menurut Lusi, setelah mendapat bantuan tabung oksigen dari Reza tersebut, saturasi oksigen bapaknya perlahan membaik.

“Saya sangat berterima kasih kepada pahlawan keluarga kami ini. Alhamdulillah, kejadian tersebut Minggu siang. Kemudian pada Rabu malam, bang Reza meninggal,” ujar Lusi.

Lusi menilai, pelayanan dan perawatan di Rumah Sakit Kota Pontianak cepat dan ramah.

Baca juga: Usai Lahirkan Anak Kembar, Ibu di Sumbar Meninggal karena Covid-19

Pasien juga mendapat kamar perawatan di ruang yang bagus dan lengkap.

“Bapak dan bang Reza sama mendapatkan perawatan yang terbaik dari rumah sakit,” kenang Lusi.

Kisah Reza memberikan tabung oksigennya kepada pasien lain sebelum meninggal dunia juga diungkapkan Gubernur Kalbar Sutarmidji.

Sutarmidji menceritakan, Reza sebelumnya sempat mengalami sesak napas dan langsung mendapat pertolongan medis dengan pemberian oksigen.

Namun, pada saat bersamaan, pasien lain di kamar yang sama juga mengalami sesak napas.

"Kalau diceritakan ini sedih. Sebelum meninggal, dia sempat berbagi oksigen dengan pasien lain. Bapak itu Alhamdulillah selamat,” kata Sutarmidji. 

Dari cerita tersebut, Sutarmidji meminta para agen dan distributor oksigen lebih mengedepankan rasa empati dalam pandemi ini.

"Kepada para distributor oksigen di Kalbar berempatilah, utamakan dulu keselamatan manusia,” ucap Sutarmidji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Regional
Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Regional
Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Kilas Daerah
Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Regional
Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

Regional
Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com