Sementara itu Rektorat Universitas Negeri Semarang (Unnes) mengaku akan membina mahasiswa yang melakukan aksi protes digital terhadap pemerintahan Joko Widodo.
Hal tersebut disampaikan Rektor Unnes Fathur Rokhman pada Rabu (7/7/2021).
Fathur menegaskan, tidak akan memberikan sanksi kepada mahasiswa yang bertanggung jawab terhadap aksi tersebut.
Sebab, menurutnya mahasiswa sudah beritikad baik menurunkan unggahan yang dinilai tidak etis tersebut.
"Saya bersyukur dan bangga pada kesadaran BEM Unnes yang telah menurunkan unggahan yang diduga bernuansa tidak etis dari IGnya. Kesadaran ini perlu dihargai bukan disanksi," ucapnya.
Baca juga: Viral di TikTok, Ini Tips Mengerjakan Skripsi ala Wakil Rektor Unnes
Sementara itu, Kepala Unit Pelayanan Teknis Hubungan Masyarakat Unnes Muhammad Burhanudin mengatakan Unnes menghargai kebebasan berpendapat mahasiswa dengan tetap memperhatikan etika dan nurani.
Namun ia menegaskan unggahan tersebut bukan pernyataan resmi Unnes.
"Pernyataan yang disampaikan tersebut merupakan pernyataan internal BEM KM Unnes dan tidak mewakili pernyataan resmi Unnes," jelasnya dalam keterangan resmi yang diterima.
Namun, reaksi yang disampaikan Ma'ruf pun disebutkannya biasa-biasa saja.
"Sudah tahu (soal kritikan BEM UNNES). Reaksinya biasa-biasa, ketawa-ketawa saja," ujar Masduki dalam konferensi pers, Rabu (7/7/2021).
Masduki mengatakan, untuk memberi tanggapan soal itu kepada wartawan, ia sudah meminta langsung kepada Wapres Ma'ruf.
"Saya bilang, saya minta izin bahwa saya akan jawab. (Wapres mengatakan) 'kamu jawab oke, enggak dijawab juga enggak apa-apa. Biarin aja, lah, mahasiswa biar pinter-pinter'," kata Masduki menirukan ucapan Ma'ruf.
Baca juga: Ali Ngabalin: Kritik Tidak Masalah, tapi Kalau Nyinyir The King of Lip Service Apa Maksudnya?
Masduki memastikan bahwa Wapres Ma'ruf bukanlah tipe orang yang pemarah dan mudah marah ketika mendapat kritikan.
Selain itu, Masduki juga meyakinkan bahwa Wapres sama sekali tidak menggunakan jaringan buzzer atau influencer untuk merespons kritik-kritik yang muncul.
"Wapres tidak menggunakan jaringan-jaringan buzzer atau influencer. Beliau kan ulama, beliau tidak mudah goyah oleh penilaian-penilaian orang karena mengabdi kepada negara semampu dia dilakukan," kata dia.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Riska Farasonalia, Deti Mega Purnamasari | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief, Bayu Galih)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.