Kemudian pada Senin (5/7/2021) dan Selasa (6/7/2021), terdapat 18 pasien yang meninggal dunia, baik berstatus probable maupun positif Covid-19.
Hingga Selasa (6/7/2021), kata Pudji, RSUD Jombang hanya memiliki enam petugas pemulasaraan jenazah dan delapan tempat perawatan atau pendinginan.
RSUD Jombang juga kesulitan merekrut tenaga tambahan sebagai petugas pemulasaraan jenazah pasien Covid-19 karena berbagai alasan.
"Tidak semua orang mau dan berani melakukan, sehingga jumlah tenaga (pemulasaraan) itu terbatas," kata Pudji.
Antrean Pemakaman
Terjadinya antrean pemulasaraan jenazah pasien Covid-19 di RSUD Jombang juga merupakan dampak dari terbatasnya tenaga pemakaman.
Pudji mengungkapkan, petugas pemakaman pasien Covid-19 dari BPBD dan RSUD Jombang bekerja sepanjang waktu, memakamkan jenazah pasien yang sudah selesai dipulasarakan.
Karena jumlah kematian pasien makin banyak, antrean jenazah untuk dimakamkan petugas pun terus bertambah.
Akibatnya, antrean pemakaman tak bisa dihindarkan sehingga berdampak pada proses pemulasaraan jenazah.
Baca juga: Video Viral Antrean Pemulasaraan Jenazah Covid-19, Direktur RSUD Jombang: Tenaga Kami Terbatas
"BPBD pun tenaganya terbatas, yang sudah dipulasarakan belum bisa dimakamkan. Akibatnya apa, yang belum dipulasarakan juga tidak bisa maju untuk dipulasarakan," ujar Pudji.
Supervisor Pusdalops BPBD Jombang Pepy Stevy Maria mengungkapkan, petugas pemakaman memang cukup sibuk dalam dua pekan terakhir.
BPBD Jombang memiliki empat tim yang bertugas untuk memakamkan pasien Covid-19, dengan jumlah anggota masing-masing tim sebanyak tujuh orang.
Seiring dengan meningkatnya jumlah kasus kematian pasien Covid-19, petugas pemakaman dari BPBD Jombang memerlukan waktu untuk memakamkan seluruh jenazah pasien Covid-19.
"Dikatakan kewalahan, iya memang. Tapi bukan berarti pemakaman tidak tertangani. Bisa ditangani, tapi kami butuh waktu," ujar Pepy.
Ia menjelaskan, banyaknya jenazah yang harus dimakamkan dengan prosedur pemakaman Covid-19, juga membuat petugas di RSUD Jombang kewalahan.
"Sekarang kawan kawan di RSUD juga kewalahan karena jumlah kematian memang tinggi sekali," kata Pepy kepada Kompas.com.