Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Antrean Pemulasaraan Jenazah Covid-19, Direktur RSUD Jombang: Tenaga Kami Terbatas

Kompas.com - 07/07/2021, 14:44 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Sebuah video memperlihatkan antrean pemulasaraan jenazah pasien Covid-19 viral di media sosial Facebook, Selasa (6/7/2021).

Video berdurasi 21 detik itu diunggah di salah satu grup Facebook sekitar pukul 13.00 WIB oleh akun Moko Eko Sudarmianto.

Selain di Facebook, video antrean pemulasaraan jenazah pasien Covid-19 itu juga beredar di aplikasi pesan instan WhatsApp.

Dari keterangan yang beredar di Facebook maupun WhatsApp, antrean pemulasaraan jenazah pasien Covid-19 itu terjadi di RSUD Jombang.

Berdasarkan tayangan video, pengambil gambar menunjukkan beberapa jenazah berada di atas tempat tidur di sebuah ruangan.

Sambil menyorot beberapa jenazah, pengambil gambar menyampaikan beberapa penjelasan.

"Ini masih belum bisa memandikan, macet. Ini masih antre, di ruangan masih banyak," ungkap si pengambil gambar sebagaimana terekam dalam video.

Baca juga: Kabar Duka, Kepala Puskesmas Nganjuk Meninggal Terpapar Covid-19

Direktur RSUD Jombang Pudji Umbaran saat dikonfirmasi Kompas.com, tak menampik adanya antrean pemulasaraan jenazah pasien Covid-19.

Namun, dia tidak berani memastikan lokasi pengambilan gambar sebagaimana terekam dalam video yang viral sejak Selasa.

Menurut Pudji, pengambilan obyek yang terfokus pada deretan jenazah membuatnya kesulitan memastikan lokasi antrean pemulasaraan itu.

"Saya tidak mengenali sekitarnya, tidak bisa memastikan (lokasi) di video itu di mana. Tapi kalau soal antrean, ya, kita akui memang ada antrean jenazah untuk dipulasarakan," kata Pudji saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (7/7/2021).

Ia mengungkapkan, antrean pemulasaraan jenazah pasien Covid-19 di RSUD Jombang, puncaknya terjadi sejak Minggu (4/7/2021).

Pada hari itu, jumlah pasien meninggal dunia dengan status probable dan positif Covid-19 mencapai 17 orang.

 

Tingginya kasus kematian juga terjadi pada Senin (5/7/2021), serta Selasa (6/7/2021), dengan jumlah pasien meninggal dunia sebanyak 18 orang, baik pasien probable maupun positif Covid-19.

Pudji menjelaskan, tingginya kasus kematian pasien yang harus dimakamkan sesuai protokol pemakaman Covid-19, tidak sebanding dengan jumlah tenaga pemulasaraan jenazah yang ada.

Hingga Selasa, RSUD Jombang sebagai rumah sakit rujukan Covid-19, hanya memiliki enam orang yang memiliki kapasitas untuk melakukan pemulasaraan jenazah pasien Covid-19.

"Saat ini kasus kematian kan cukup banyak, namun tenaga pemulasaraan jenazah terbatas. Tenaga kita terbatas, ada enam orang, yang itupun sangat ketat," ungkap Pudji.

Baca juga: Dari Depan Tampak Gelap, Mati Lampu, Setelah Masuk ke Dalam Kafe, Ternyata...

Ia menambahkan, untuk menanggulangi munculnya antrean pemulasaraan jenazah pasien Covid-19, RSUD Jombang merekrut tenaga baru dan bekerja sama dengan salah satu perguruan tinggi kesehatan.

Selain itu, RSUD Jombang menyiapkan ruang tambahan untuk transit jenazah. Sehingga, jenazah berada di tempat aman dan layak sebelum dimakamkan.

Pudji menjelaskan, tingginya kasus kematian akibat Covid-19, di antaranya disebabkan keterlambatan pasien dibawa ke rumah sakit.

Selain meminta masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan, ia juga meminta masyarakat mengenali tanda-tanda awal terkena Covid-19 agar tidak terlambat untuk merujuk ke rumah sakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

UIN STS Jambi Beri Pernyataan soal Mahasiswa yang Terlibat Pembunuhan

UIN STS Jambi Beri Pernyataan soal Mahasiswa yang Terlibat Pembunuhan

Regional
Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Sekda Kabupaten Semarang: Liburnya Sudah Cukup

Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Sekda Kabupaten Semarang: Liburnya Sudah Cukup

Regional
Politisi PAN Siap Bertarung dalam Pilkada 2024 Menjadi Bupati Ende

Politisi PAN Siap Bertarung dalam Pilkada 2024 Menjadi Bupati Ende

Regional
217 Kecelakaan Terjadi di Jateng Selama Mudik Lebaran 2024

217 Kecelakaan Terjadi di Jateng Selama Mudik Lebaran 2024

Regional
Cekcok, Pria di Bangkalan Tega Bacok Paman Sendiri hingga Tewas

Cekcok, Pria di Bangkalan Tega Bacok Paman Sendiri hingga Tewas

Regional
Gubernur Bengkulu Pastikan Tol Bengkulu-Lubuk Linggau Diteruskan

Gubernur Bengkulu Pastikan Tol Bengkulu-Lubuk Linggau Diteruskan

Regional
Gelisah Ngatiyem, Pembuat Selongsong Ketupat Didominasi Orang Tua

Gelisah Ngatiyem, Pembuat Selongsong Ketupat Didominasi Orang Tua

Regional
Cabuli Mantan Murid hingga Hamil, Oknum Guru SMP di Pontianak Ditangkap

Cabuli Mantan Murid hingga Hamil, Oknum Guru SMP di Pontianak Ditangkap

Regional
Polisi Periksa Kelaikan Bus ALS yang Terbalik di Malalak, Agam

Polisi Periksa Kelaikan Bus ALS yang Terbalik di Malalak, Agam

Regional
Suami di Magelang Aniaya Istri Pakai Kapak, Awalnya Cemburu Lihat Chat di Ponsel Korban

Suami di Magelang Aniaya Istri Pakai Kapak, Awalnya Cemburu Lihat Chat di Ponsel Korban

Regional
Tiga Kepala OPD di Solo Terima Parsel Lebaran, Kepala Inspektorat: Disalurkan ke Panti Asuhan

Tiga Kepala OPD di Solo Terima Parsel Lebaran, Kepala Inspektorat: Disalurkan ke Panti Asuhan

Regional
Polisi Penemu Rp 100 Juta Milik Pemudik Diberi Beasiswa Sekolah Perwira

Polisi Penemu Rp 100 Juta Milik Pemudik Diberi Beasiswa Sekolah Perwira

Regional
Setelah Macet Tiga Hari Berturut-Turut, Simpang Ajibarang Banyumas Kembali Normal

Setelah Macet Tiga Hari Berturut-Turut, Simpang Ajibarang Banyumas Kembali Normal

Regional
FX Rudy Ungkap Pesan Khusus dari Megawati, Apa Itu?

FX Rudy Ungkap Pesan Khusus dari Megawati, Apa Itu?

Regional
Bus ALS Terbalik di Jalur Padang-Bukittinggi, Kernet Tidur dan Selamat

Bus ALS Terbalik di Jalur Padang-Bukittinggi, Kernet Tidur dan Selamat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com