BLITAR, KOMPAS.com - Kapasitas tempat tidur (bed) bagi pasien Covid-19 di rumah sakit rujukan dan penyangga di Kabupaten Blitar terus ditambah, berkejaran dengan lonjakan kasus baru.
Meski jumlah pasien Covid-19 melonjak sepekan terakhir, bed occupancy rate (BOR) belum melampaui kapasitas.
Ketiga rumah sakit rujukan Covid-19 dan empat rumah sakit penyangga terus menambah jumlah tempat tidur.
"Kami terus dorong rumah sakit rujukan dan penyangga menambah bed untuk perawatan pasien Covid-19. Dalam waktu dekat, salah satu rumah sakit rujukan, RSUD Srengat, akan menambah bed dalam jumlah signifikan," ujar Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar Eko Wahyudi kepada Kompas.com, Rabu (7/7/2021).
Eko mengakui, penambahan jumlah tempat tidur perawatan pasien Covid-19 belum dibarengi dengan penambahan bed ICU yang dilengkapi ventilator ataupun HFNC.
Berdasarkan data yang dihimpun Kompas.com, pada 2 Juli tercatat kapasitas tempat tidur perawatan pasien Covid-19 di Kabupaten Blitar sebanyak 187 unit.
Kini, terdapat peningkatan 15 persen, menjadi 215 tempat tidur.
Baca juga: 574 Permintaan Plasma Konvalesen Belum Terlayani, Stok di PMI Surabaya Masih Kosong
Penambahan jumlah kapasitas dibayangi tekanan kenaikan BOR dan jumlah kasus kematian.
Pada 2 Juli, tercatat BOR di Kabupaten Blitar mencapai 85 persen atau 159 pasien Covid-19 dirawat di ruang isolasi. BOR sempat mencapai 93 persen pada Minggu (4/7/2021).
Di rumah sakit rujukan utama, RSUD Ngudi Waluyo di Kecamatan Wlingi, BOR Covid-19 per Selasa (7/7/2021) sebanyak 88,11 persen.
"Pasien Covid-19 di ruang ICU sebanyak sembilan orang dan di ruang isolasi 80 orang," ujar Direktur RSUD Ngudi Waluyo Endah Woro Utami saat dikonfirmasi Kompas.com.
Tekanan BOR di rumah sakit terjadi bukan hanya karena lonjakan jumlah kasus konfirmasi Covid-19 selama sepekan terakhir.
Proporsi jumlah pasien bergejala sedang dan berat yang membutuhkan penanganan medis di fasilitas kesehatan meningkat.