KOMPAS.com - Nasrudddin alias Acik (44), seorang pedagang emas tewas, tewas ditikam di Jalan Hanuarta, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura pada Senin (28/6/2021) sekitar pukul 21.30 WIT.
Acik tewas saat perjalanan pulang ke Arso 2, Kabupaten Keerom bersama istrinya, VLH (25).
Dari keterangan VLH, di tengah perjalanan pulang, ia dan suaminya dicegat empat orang yang menggunakan mobil.
Baca juga: Fakta Baru Kasus Pembunuhan Berencana Pedagang Emas, Pelaku Ternyata Istri dan Selingkuhan
Para pelaku menyuruh Acik keluar dari mobil dan meminta barang-bara berharga. Namun Acik menolak dan ia dianiaya hingga tewas.
Peristiwa tersebut sempat sempat viral di media sosial. Dari video yang beredar, terekam VLH menangis minta tolong di samping mobil warna merah.
Di video berdurasi 34 detik tersebut, VLH mengaku suaminya jadi korban penikaman.
Usut punya usut, ternyata VLH terlibat kematian suaminya.
Ia diketahui menjalin hubungan gelap dengan salah satu pelaku yang berinisial MM (24), warga negara Afganistan sejak Januari 2021.
Lalu mereka mengatur pembunuhan Nasruddin sejak Februari 2021.
Walaupun VLH mengaku suaminya tewas karena dianiaya dengan senjata tajam polisi menemukan fakta baru yakni tidak ada perampokan pada malam kejadian.
"Ini murni pembunuhan, pelaku hanya satu orang yakni MM," ujar Kapolresta Jayapura Kota Kombes Pol Gustav R Urbinas.
Baca juga: Istri Pedagang Emas dan Selingkuhannya Sempat Debat Ingin Tunda Bunuh Suami karena Anak
Bahkan VLH diketahui sudah memenuhi kehidupan sehari-hari pria asal Afganistan selama keduanya menjalin hubungan asmara.
Kapolresta Jayapura Kota Kombes Pol Gustav R Urbinas menduga motif MM kepada VLH hanyala halibi cinta dan menjadikannya ATM berjalan.
Baca juga: Istri dan Selingkuhannya Rencanakan Bunuh Pedagang Emas sejak Februari 2021
“Intinya selama ini laki-laki ini pengangguran, sehingga mengantungkan hidupnya ke perempuan,” ucapnya.