Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alun-alun Gunungkidul Tanpa Penerangan Selama PPKM Darurat

Kompas.com - 06/07/2021, 21:56 WIB
Markus Yuwono,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan mematikan seluruh lampu alun-alun mulai Selasa (6/7/2021) malam.

Hal ini untuk mengurangi kerumunan warga selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

"Mulai malam ini setelah jam 20.00 WIB," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gunungkidul Drajad Ruswandono di Rumah Dinas Bupati Gunungkidul, Selasa.

Baca juga: Bantah Stok Oksigen Habis, Dinkes Gunungkidul Beberkan Kondisi Sebenarnya

Dijelaskannya keputusan mematikan lampu alun-alun ini setelah pihaknya rapat virtual dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Arahan salah satunya untuk menghidupkan atmosfer PPKM Darurat.

"Sangat ideal alun-alun kita matikan lampunya, bentuk apresiasi atau pancingan kalau menurut kami sangat tepatlah untuk menghindari kerumunan di alun-alun," ucap Drajad

Disinggung mengenai keamanan kantor, Drajad mengatakan, untuk kantor, pasar dan wilayah rawan tetap dinyalakan untuk mengantisipasi tindak kriminal.

Baca juga: Curhat Viral Nakes RSUD Saptosari Gunungkidul soal Oksigen Habis, Ini Kata Dinkes

Dia berharap masyarakat untuk patuh terhadap peraturan saat PPKM Darurat demi memutus rantai penyebaran Covid-19.

Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan, selama penerapan PPKM Darurat mobilisasi masa di Gunungkidul menurun 16 persen, dan sesuai intruksi dari pusat nantinya dimaksimalkan hingga 30 persen.

"Kalau mobilitas (turun) 16 persen, menurut Pak Luhut minta 30 persen," kata Sunaryanta.

Menurut dia, pengamatan di lapangan aktivitas masyarakat sudah menurun cukup banyak.

Diakuinya, warung kaki lima masih ada yang makan ditempat, selain itu masyarakat masih ada yang tidak menggunakan masker.

"Ini (saling mengingatkan) bukan tugas pemerintah saja, masyarakat yang tahu seperti itu ada yang tidak menggunakan diingatkan lagi. Ini salah satu untuk menekan penularan Covid-19," kata Sunaryanta.

Baca juga: Kabur dari RS, Pasien Covid-19 di Gunungkidul Ditemukan Tewas di Selokan, Ini Kronologinya

Meski Instruksi Bupati tentang PPKM Mikro sudah mengatur secara tegas, ia meminta agar masyarakat tidak terlalu ditekan agar bersedia mematuhi aturan yang ada

Kepala Dinkes Gunungkidul Dewi Irawaty melaporkan adanya 309 kasus baru pada hari ini.

"Per hari ini ada 8.273 kasus konfirmasi positif Covid-19 secara kumulatif," kata Dewi.

Jika dirinci, 4.902 kasus dinyatakan sembuh, dan 3.048 kasus kini dalam perawatan dan isolasi mandiri. Selain itu, 323 pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Regional
Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Imigrasi Tangkap 19 WN Papua Nugini yang Langgar Aturan dalam 4 Bulan

Imigrasi Tangkap 19 WN Papua Nugini yang Langgar Aturan dalam 4 Bulan

Regional
Pria di Sumbawa Cabuli Anak Tetangga, Ditangkap Usai 2 Bulan Sembunyi di Lombok

Pria di Sumbawa Cabuli Anak Tetangga, Ditangkap Usai 2 Bulan Sembunyi di Lombok

Regional
Jelang Putusan MK, Sudirman Said: Apa Pun Putusannya, Hakim Akan Beri Catatan Penting

Jelang Putusan MK, Sudirman Said: Apa Pun Putusannya, Hakim Akan Beri Catatan Penting

Regional
Isak Tangis Keluarga di Makam Eks Casis TNI Korban Pembunuhan Serda Adan

Isak Tangis Keluarga di Makam Eks Casis TNI Korban Pembunuhan Serda Adan

Regional
Kecelakaan Maut di Wonogiri, Pengendara Motor Jatuh Sebelum Ditabrak Truk Pengangkut BBM

Kecelakaan Maut di Wonogiri, Pengendara Motor Jatuh Sebelum Ditabrak Truk Pengangkut BBM

Regional
Kaget Ada Mobil Tiba-tiba Putar Arah, Pelajar SMA di Brebes Tewas Terlindas Truk

Kaget Ada Mobil Tiba-tiba Putar Arah, Pelajar SMA di Brebes Tewas Terlindas Truk

Regional
Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Regional
Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Regional
Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Regional
2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com