YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan mematikan seluruh lampu alun-alun mulai Selasa (6/7/2021) malam.
Hal ini untuk mengurangi kerumunan warga selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
"Mulai malam ini setelah jam 20.00 WIB," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gunungkidul Drajad Ruswandono di Rumah Dinas Bupati Gunungkidul, Selasa.
Baca juga: Bantah Stok Oksigen Habis, Dinkes Gunungkidul Beberkan Kondisi Sebenarnya
Dijelaskannya keputusan mematikan lampu alun-alun ini setelah pihaknya rapat virtual dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Arahan salah satunya untuk menghidupkan atmosfer PPKM Darurat.
"Sangat ideal alun-alun kita matikan lampunya, bentuk apresiasi atau pancingan kalau menurut kami sangat tepatlah untuk menghindari kerumunan di alun-alun," ucap Drajad
Disinggung mengenai keamanan kantor, Drajad mengatakan, untuk kantor, pasar dan wilayah rawan tetap dinyalakan untuk mengantisipasi tindak kriminal.
Baca juga: Curhat Viral Nakes RSUD Saptosari Gunungkidul soal Oksigen Habis, Ini Kata Dinkes
Dia berharap masyarakat untuk patuh terhadap peraturan saat PPKM Darurat demi memutus rantai penyebaran Covid-19.
Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan, selama penerapan PPKM Darurat mobilisasi masa di Gunungkidul menurun 16 persen, dan sesuai intruksi dari pusat nantinya dimaksimalkan hingga 30 persen.
"Kalau mobilitas (turun) 16 persen, menurut Pak Luhut minta 30 persen," kata Sunaryanta.