Kondisi lain yang tak kalah memprihatinkan, jari kaki dan tangannya tidak seperti orang pada umumnya.
Jari tangannya saling menempel, demikian juga jari kakinya. Alhasil, SN pun tak bisa berjalan normal.
Jaetun sendiri mengaku tak mengetahui apa persisnya sakit yang diderita cucunya itu.
Namun saat diperiksakan ke dokter, dokter menyebut jika cucunya menderita penyakit kulit.
"Kulit orang pada umumnya kan berlapis, dan kalau S kulitnya cuma satu lapisan. Jadi itu kulit dalam, bukan kulit luar," terangnya.
Baca juga: Diminta Namai Bayi yang Lahir di Pengungsian Yalimo, Kapolda Papua: Saya Beri Nama Martha...
Jaetun menjelaskan, SN merupakan anak dari putra ketiganya Ali (27) yang saat ini sedang bekerja sebagai nelayan.
Sementara ibu Sifa, Resti (23) memilih kembali ke rumah orangtuanya sejak bercerai dengan anaknya.
Jaetun mengaku, SN memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS).
Namun, kartu tersebut belum bisa digunakan lantaran alamatnya masih menggunakan alamat lama.
"Sebenarnya ingin kembali membawa S ke rumah sakit untuk berobat. Tapi bingung. Tidak ada yang mengantar juga," ujar Jaetun.
Atas kondisi SN, turut menggunggah hati warga Tegal yang tergabung dalam komunitas Whatsapp Group (WAG) Sedulur Slawi.
Baca juga: Akses Keluar Masuk Kota Tegal Ditutup Selama PPKM Darurat
Mereka datang untuk memberikan bantuan untuk meringankan beban kebutuhan hidup. Apalagi, kondisi ekonomi nenek SN tergolong kurang mampu.
"Semoga bantuan berupa uang ini bermanfaat," kata Rudi Petir, salah satu penggagas donasi.
Rudi mengaku siap mendampingi SN selama proses pengobatannya di rumah sakit.
"Secepatnya agar dibawa ke rumah sakit. Kami siap mendampingi, silakan pihak keluarga musyawarah dulu," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.