PURBALINGGA, KOMPAS.com- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Goeteng Taroenadibrata, Purbalingga, Jawa Tengah, mulai Selasa (6/7/2021) pukul 09.00 WIB menutup layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Penutupan layanan sementara ini dilakukan karena seluruh ruang isolasi maupun IGD rumah sakit rujukan Covid-19 tersebut telah melebihi kapasitas.
"(IGD) Ditutup sementara, IGD kapasitasnya sudah overload, BOR-nya (bed occupancy rate) sudah 100 persen full," kata Plt Direktur RSUD Goeteng Taroenadibrata, Hanung Wikantono kepada wartawan, Selasa (6/7/2021).
Baca juga: Kades di Purbalingga Diminta Tak Ragu Terapkan Lockdown Wilayah
Hanung merinci, dari 114 tempat tidur ruang isolasi dan 17 tempat tidur pasien Covid-19 IGD rumah sakit tersebut telah terisi.
"Nanti kalau sudah ada pasien yang sembuh atau sudah ringan kan diisomankan. Nah itu nanti bisa dibuka kembali," katanya.
Para pasien Covid-19 dengan kondisi saturasi oksigen yang tak terlalu gawat akan dipindah ke lokasi isolasi terpusat.
Pemerintah kabupaten sebelumnya telah menyiapkan lokasi isolasi terpusat di gedung bekas SMPN 3 Purbalingga.
"Jadi supaya tidak semuanya ambruk, alurnya biar terurai dulu. Per hari ini (ditutup) sudah laporan ke BPJS, ke Bupati," ujarnya.
Baca juga: Purbalingga Tertinggi Kedua Langgar PPKM Darurat di Jateng, Operasi Yustisi Digelar Tiap Malam
Meski BOR rumah sakit telah penuh, Hanung tidak mengambil langkah untuk mendirikan tenda darurat.