JAYAPURA, KOMPAS.com - Situasi keamanan di Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua, kini berangsur kondusif.
Sebanyak 1.025 warga yang kehilangan tempat tinggal kini sudah berada di Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
Pemerintahan di Yalimo pun kini tidak berfungsi karena konflik politik antara Bupati Yalimo, Lakiyus Peyon dengan Wakil Bupati Yalimo, Erdi Dabi yang berujung pada aksi pembakaran.
Berharap pemerintah pusat turun tangan
Melihat kondisi tersebut, Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri, berharap pemerintah pusat akan segera mengambil kebijakan untuk mengatasi situasi di Yalimo.
"Untuk rehabilitasi dan rekontruksinya, kalau dibebankan kepada pemda pasti tidak bisa berbuat apa-apa karena untuk PSU saja pasti kesulitan anggaran, dia tidak punya PAD, selama ini mereka bergantung pada dana transfer pusat, oleh karena itu semua kembali ke pemerintah pusat," ujarnya di Wamena, Selasa (6/7/2021).
Baca juga: 126 Ruko, 34 Kantor Pemerintahan Dibakar, Kapolda Papua: Kerugian Rp 324 Miliar di Yalimo
Mengenai situasi perekonomian di Yalimo, Fakhiri mengakui akan ada penurunan.
Sebab, penggerak perekonomian di wilayah tersebut umumnya adalah warga yang saat ini telah mengungsi ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.