Sama halnya dengan Ilias, warga Yalimo yang kiosnya ikut dibakar massa.
Ilias telah melihat asap mengepul dari kejauhan. Teriakan massa juga terdengar jelas saat insiden itu terjadi.
Merasa situasi tak aman, ia membawa seluruh keluarganya ke Polsek Elelim untuk berlindung.
"Sekarang rumah sudah habis terbakar, waktu kejadian kami lari ke Polsek," kata Ilias yang juga sudah berada di Wamena.
Ilias yang berasal dari Makassar itu akan mengungsi ke Mushala Al-Mustaqim Jibama bersama warga Makassar lainnya.
Baca juga: Warga Sebut Suhu di Nganjuk Terasa Lebih Dingin, Begini Penjelasan BMKG
Sebelum pindah ke tempat pengungsian, ia lebih dulu mengisi data di Gedung Tongkonan Wamena yang menjadi posko induk pengungsi Yalimo.
Kini, sudah ada 1.025 warga Yalimo yang mengungsi ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
Menurut Dandim 1702/Jayawijaya Letkol Inf Arif Budi Situmeang, sudah tidak ada pengungsi di Distrik Elelim karena sebagian besar sudah berada di Wamena.
"Sekarang sudah tidak ada pengungsi, mereka tadi malam berangkat ke Wamena pakai truk dan mobil-mobil strada," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa.