BANYUWANGI, KOMPAS.com - Suhu udara di wilayah Banyuwangi kota terasa dingin dalam beberapa hari terakhir.
Seperti yang diungkap seorang warga bernama Rizki, warga Kebalenan, Banyuwangi.
Ia mengaku merasa udara lebih dingin dari hari-hari biasanya. Apalagi saat malam dan pagi hari.
"Dinginnya enggak seperti biasanya. Sebelumnya enggak pernah pakai selimut sekarang makai," katanya, Selasa (6/7/2021).
Baca juga: 126 Ruko, 34 Kantor Pemerintahan Dibakar, Kapolda Papua: Kerugian Rp 324 Miliar di Yalimo
Dingin yang ia rasakan, menurutnya juga dirasakan anggota keluarganya yang lain di rumah.
Prakirawan cuaca BMKG Banyuwangi Ganis Dyah Limaran menyebutkan, dinginnya suhu udara di Banyuwangi merupakan fenomena normal.
Masyarakat biasanya menyebutnya dengan fenomena bediding.
"Ini biasanya terjadi di bulan Juli-Agustus yang disebut fenomena bediding, suhu udara malam hari lebih dingin dari biasnaya," katanya di kantor BMKG Banyuwangi, Selasa (6/7/2021).
Baca juga: Kapolda Papua Temui Massa Pendukung Erdi Dabi-Jhon Wilil di Elelim, Ini Hasilnya
Kedua, saat ini tutupan awan susah terbentuk pada siang hari.
Sehingga suhu panas yang ada di bumi pada malam hari langsung dipantulkan ke luar.
Adapun suhu yang tercatat yakni minimal 22 derajat celcius. Sementara pada kondisi normal suhu minimal di kisaran 23,5 sampai 24 derajat celcius.
"Imbauan karena udara dingin, gunakan selimut dan pakaian tebal, waspadai penurunan suhu tubuh," kata dia.
Kemudian, warga diminta mencukupi asupan cairan dan menjaga kelembaban tubuh karena udara dingin ini bersifat kering.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.