Menurut Yohanes Tuku, Ketua Ikatan Keluarga Toraja (IKT) Pegunungan Tengah Papua, ada tiga bayi yang dilahirkan di pengungsian Elelim.
Saat ini, sudah 1.025 pengungsi dievakuasi ke Wamena Kabupaten Jayawijaya.
Mereka mengungsi karena massa pendukung pasangan calon kepala daerah Yalimo, Erdi Dabi-Jhon Wilil, melakukan aksi pembakaran terhadap 34 kantor pemerintahan dan 126 rumah kios (ruko).
Aksi tersebut dilakukan karena massa kecewa atas putusan Mahkamah Komstitusi (MK) yang mendiskualifikasi kepesertaan Erdi Dabi-Jhon Wilil dari Pilkada Yalimo.
Saat ini sebagian besar pengungsi sudah berada di Wamena, sementara sisanya memilih bertahan di Elelim.
Baca juga: Bahagianya Anak-anak di Bali Ikut Vaksinasi Covid-19, Berharap Sekolah Segera Dibuka
"Masih ada sekitar 200-an warga yang memilih bertahan di Elelim, mereka alasannya karena kiosnya aman dan ada yang juga karena ternak," kata Yohanes.
Di Wamena, sebagian besar pengungsi berada di Gedung Tongkonan Wamena, jumlahnya 737 orang.
Sebagian ada yang mengungsi di lokasi lain, kemudian ada yang langsung dibawa keluarganya di Wamena dan ada yang sudah berada di Jayapura.
"Yang dari Elelim kemarin semuanya ke Tongkonan dulu untuk didata, baru setelah itu kalau ada yang ke rumah keluarganya atau ke pengungsian lain silakan, yang penting sudah terdata," kata dia.