BANDUNG, KOMPAS.com - Meningkatnya jenazah pasien Covid-19, membuat petugas pemakaman di TPU Cikadut bekerja ekstra. Hingga akhirnya satu per satu terpapar Covid-19.
"Petugas kami sudah bertumbangan. Di TPU Cikadut, 10 orang positif," ujar Kepala UPT Pemakaman Wilayah 3 Bandung, Sumpena saat dihubungi Kompas.com, Senin (5/7/2021).
Sumpena mengatakan, para petugas yang positif Covid-19 kini menjalankan isolasi. Pihaknya bekerjasama dengan Dinas Kesehatan untuk memantau kondisi mereka.
Baca juga: Dugaan Pungli di TPU Cikadut, Warga Dimintai Rp 1,7 Juta sampai Harus Menawar demi Makamkan Kerabat
Untuk kebutuhan vitamin, obat-obatan sudah ditangani Dinkes. Namun untuk sembako dan kebutuhan harian lainnya, ia berharap ada yang tergugah untuk membantu mereka.
Disampaikan Sumpena, jumlah petugas yang ada di TPU Cikadut sebanyak 57 orang. Dengan petugas yang terpapar Covid-19 ini jumlah petugas tentunya berkurang.
Untuk menutupi kekurangan, petugas dari TPU lain diperbantukan. Termasuk penggunaan backhoe.
Ada pun data Dinas Tata Ruang (Distaru) Kota Bandung mencatat peningkatan jenazah Covid-19. Di awal pandemi, jumlahnya 8-10 jenazah per hari.
Kemudian melandai di akhir 2020 menjadi 2-3 pemakaman.
Namun, saat Juni 2021 meningkat lebih banyak dibanding awal pandemi menjadi lebih dari 20 per hari.
Baca juga: Ratusan Makam di TPU Cikadut Dibongkar, Sekda: Hanya Tampung Jenazah Covid-19 Ber-KTP Kota Bandung
Untuk itu, berbagai strategi dilakukan menghadapi peningkatan jenazah Covid-19.
Mulai dari menghadirkan backhoe milik Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung untuk menggali liang lahat hingga memperbantukan 13 TPU.
Salah seorang warga yang memakamkan saudaranya di TPU Cikadut, Yan Candra mengatakan jumlah jenazah yang meningkat di TPU Cikadut.
"Yang bareng daftar dengan saya ada enam (keluarga jenazah)," ucap dia.
Dari informasi yang diperoleh Yan Candra, beberapa waktu lalu galian masih manual. Dalam sehari ada sekitar lima lubang.
Namun karena jumlah jenazah meningkat, petugas menggunakan backhoe. Hingga kini ada 30 lubang yang disiapkan dengan backhoe per hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.