Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kades di Purbalingga Diminta Tak Ragu Terapkan "Lockdown" Wilayah

Kompas.com - 06/07/2021, 09:49 WIB
Iqbal Fahmi,
Dony Aprian

Tim Redaksi

PURBALINGGA, KOMPAS.com – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi meminta kepala desa (kades) tidak ragu menerapkan lockdown wilayah jika terjadi penularan Covid-19 secara masif.

Penerapan Lockdown, kata Dyah, dapat dilakukan dalam skala RT atau RW.

Tujuannya untuk batasi mobilisasi dan para warga yang menjalani isolasi mandiri di rumah benar-benar terpantau.

“Bila ada masyarakat yang isolasi mandiri di rumah, pemerintah desa harus bekerja sama dengan kader kesehatan desa untuk memonitoring. Desa tidak bisa hanya mengandalkan tenaga dari puskesmas yang terbatas untuk monitoring setiap waktu,” katanya melalui rilis tertulis, Senin (5/7/2021).

Baca juga: Klaster Hajatan di Purbalingga Meluas, 64 Warga Positif Covid-19

Selain itu, Dyah juga berharap kades gencar menyosialisasi agar empati masyarakat semakin kuat, dan program Jogo Tonggo bisa berjalan secara ideal.

“Empati, perhatian dan rasa senasib sepenanggungan seperti ini yang dibutuhkan pasien Covid-19 saat melakukan isolasi mandiri. Itu harus dikuatkan lagi,” ujarnya.

Kades juga diminta mengalokasikan anggaran minimal delapan persen dari anggaran dana desa (ADD) untuk penanganan Covid-19.

Anggaran tersebut guna mendukung pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat di tingkat desa.

“Tolong ini menjadi warning, karena nanti akan ada sanksi tersendiri bagi desa-desa yang belum mengalokasikan dana desanya untuk penanganan Covid-19. Bisa saja sanksinya berupa penundaan ADD,” tegasnya.

Berdasarkan data dari pemkab, hingga pertengahan tahun masih banyak desa yang belum meralisasikan anggaran delapan persen untuk Covid-19.

Baca juga: 20 Warga Positif Covid-19, Satu Desa di Purbalingga Lockdown

Pemkab, kata Dyah, sangat terbatas anggaran, sehingga dana desa mutlak dibutuhkan untuk membantu penanganan Covid-19.

"Kita segera menerbitkan Perbub terkait dengan alokasi yang harus diprioritaskan dari penggunaan delapan persen dana desa, seperti untuk distribusi sembako bagi masyarakat yang melakukan isolasi mandiri, penyiapan tempat isolasi terpusat, dan lainnya," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com